Purwakarta , fajarpapua.com-Perairan Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat, hadirkan energi terbarukan untuk penerangan di Indonesia. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata dengan kapasitas 192 Megawatt peak (MWp) kini berdiri sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.
Bahkan, membawa secercah harapan dan kebanggaan bagi Indonesia. Lebih dari sekadar infrastruktur, proyek joint venture antara Indonesia dan Uni Emirat ini menjadi simbol komitmen bangsa menuju masa depan yang lebih hijau.
Assistant Manager Komunikasi dan Manajemen Stakeholder PT PLN UIWPB Imam Alhakim di Purwakarta mengatakan bahwa PLTS Cirata menorehkan prestasi gemilang, diakui sebagai pembangkit terapung terbesar di Asia Tenggara dan bahkan masuk dalam peringkat ketiga terbesar di dunia.
“Memang saat ini kontribusi PLTS Cirata terhadap sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali masih terbilang kecil, yakni sekitar 0,1 persen, semangat yang diusungnya melampaui angka tersebut. Proyek ini adalah langkah awal yang nyata dalam mendorong transisi energi,”kata Imam Alhakim,”Kamis (20/11).
Ia berharap pembangkit PLTS untuk terus mengembangkan EBT diharapkan dapat menular ke seluruh wilayah Indonesia. Potensi pengembangan serupa di wilayah seperti Papua sudah terlihat jelas.
“Dari ratusan pembangkit di Papua, 190 di antaranya sudah menggunakan EBT, dan pemerintah berencana menambah 59 pembangkit EBT lagi dalam periode 2025-2034,”ujarnya.
Menurut dia, PLTS Terapung Cirata tidak hanya menerangi jaringan listrik, tetapi juga menerangi jalan bagi generasi mendatang, memastikan Indonesia memiliki sumber energi yang lebih bersih, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Sementara itu, Plant Manager PLTS Terapung Cirata Kirjono Mudiarto mengatakan kehadiran pembangkit tersebut menjadi salah satu wujud komitmen PLN dalam mendorong transisi energi menuju pemanfaatan EBT secara lebih masif.
“PLTS Terapung Cirata pembangkit tenaga surya terbesar di Indonesia, terbesar di Asia Tenggara, dan ketiga terbesar di dunia,”katanya.
Lanjutnya, bahwa PLTS Terapung Cirata diharapkan model pengembangan tersebut dapat direplikasi di berbagai daerah di Indonesia.
Untuk diketahui, PLN UIWPB menggelar media gathering dengan melibatkan 19 jurnalis dari wilayah kerjanya. Kegiatan berlangsung pada 19–22 November di Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.(hsb).
