Timika, fajarpapua.com– Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Kabupaten Mimika pada 2025 tercatat turun menjadi 118,63 poin.
Angka ini menjadi yang terendah dibanding dengan tujuh kabupaten lainnya di wilayah Provinsi Papua Tengah.
Penurunan ini dinilai dapat memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi biaya pembangunan dan meningkatkan daya tarik investasi konstruksi di Mimika.
Berdasar data yang diperoleh fajarpapua.com dari databoks.katadata.co.id, Minggu (23/11) dibandingkan tahun sebelumnya, IKK Mimika turun 3,27 poin, dan secara keseluruhan telah menurun 7,3 poin dalam lima tahun terakhir.
Tren ini menunjukkan adanya perbaikan faktor-faktor yang memengaruhi biaya konstruksi, termasuk akses logistik yang lebih baik, stabilitas pasokan material, serta peningkatan konektivitas wilayah.
Dengan nilai 118,63 poin, biaya konstruksi di Mimika saat ini setara dengan 1,186 kali biaya konstruksi di kota acuan Surabaya.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibanding Kabupaten lain di Papua Tengah yang masih mencatat IKK tinggi, seperti Dogiyai (167,60 poin), Deiyai (170,92 poin), maupun Puncak yang menembus 361,36 poin.
Penurunan IKK ini membuka peluang lebih besar bagi pengembang dan kontraktor untuk menjalankan proyek infrastruktur dengan biaya lebih kompetitif.
Selain itu, iklim investasi properti diperkirakan ikut terdorong karena beban biaya material dan logistik yang cenderung menurun.
Di sisi lain, penurunan IKK juga berpotensi mempercepat realisasi program pembangunan pemerintah, baik proyek APBD maupun pusat, karena efisiensi harga dapat meningkatkan jumlah kegiatan fisik yang bisa dikerjakan dengan anggaran yang sama.
Tren positif ini sejalan dengan data IKK 2024 yang mencatat nilai 121,90 poin. Penurunan berkelanjutan sejak tahun lalu menjadi indikator bahwa tekanan harga konstruksi di Mimika terus stabil dan relatif lebih terkendali dibanding kabupaten lainnya di Papua Tengah.
Dengan kondisi tersebut, Mimika dipandang memiliki peluang lebih besar untuk menjadi pusat pertumbuhan sektor konstruksi dan properti di Papua Tengah dalam beberapa tahun ke depan. (mas)
