Gianyar, fajarpapua.com – Setelah melaksanakan kegiatan turun lapangan (Turlap) di sejumlah kampung wilayah pesisir Mimika, Dekranasda Kabupaten Mimika melaksanakan program study tiru di tiga daerah berbeda di Indonesia sebagai bagian dari upaya memperkuat kualitas kerajinan daerah serta meningkatkan kapasitas pengurus dan pelaku UMKM.
Salah satu tim melakukan kunjungan langsung ke desa Peliatan, Kabupaten Gianyar Provinsi Bali, daerah yang dikenal sebagai pusat seni dan kerajinan kelas dunia.
Tim study tiru Gianyar terdiri dari pengurus Dekranasda Kabupaten Mimika, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mimika serta perwakilan Asosiasi UMKM Kabupaten Mimika.
Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari sejak 24 hingga 28 November 2025 itu dipimpin Wakil Ketua Dekranasda Mimika, Ny Periana Kemong didampingi Ketua Harian Ny Nella Manggara.
Pembukaan kegiatan study tiru di Gianyar diawali dengan kunjungan ke Taksu Bali Galery di Desa Peliatan, kecamatan Uhud, Kabupaten Gianyar, Selasa (25/11).
Tim studi tiru Mimika diterima perwakilan Pemda dan Dekranasda Bali. Ketua Dekranasda Kabupaten Mimika Ny. Susy Herawati Rettob dalam sambuatan yang dibacakan Ketua Harian Ny Nella Manggara menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penyambutan hangat dari jajaran Dekranasda Gianyar sehingga rombongan dari Mimika merasa nyaman sejak tiba di Bali.
Dikatakan, tim study tiru kali ini terdiri dari tiga rombongan yang disebar ke tiga daerah berbeda.
Tim 1, yang diketuai langsung oleh Ketua Dekranasda Mimika bersama 23 anggota melakukan study tiru di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tim 2, yang dipimpin Wakil Ketua Dekranasda Mimika Ny Periana Kemong bersama Ketua Harian Dekranasda, dengan anggota terdiri dari pengurus Dekranasda dan Dinas Koperasi UMKM, total 30 orang, melaksanakan study tiru di Kabupaten Gianyar Provinsi Bali.
Tim 3, yang dipimpin para ketua bidang dengan 23 pengurus melakukan study tiru di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Dikatakan, kunjungan ke Gianyar bertujuan melihat secara langsung proses pengolahan kerajinan oleh para pengrajin UMKM yang telah berhasil membangun identitas daerah lewat karya seni berkualitas. Gianyar selama ini dikenal sebagai rumah bagi berbagai jenis kerajinan mulai dari ukiran kayu, anyaman, hingga produk seni lain yang diminati wisatawan dalam dan luar negeri.
“Pengurus Mimika ingin belajar mulai dari penyiapan bahan baku, teknik pengerjaan, pola pengelolaan unit usaha, hingga strategi pemasaran yang sukses diterapkan pengrajin Gianyar,” ujarnya.
Selain itu, melalui kunjungan ini Dekranasda Mimika berharap terjalin sinergitas antar daerah, terutama pertukaran informasi, kerja sama program kerajinan unggulan, serta pengembangan kualitas produk yang nantinya dapat diterapkan di Mimika.
Setelah pembukaan, rombongan Mimika meninjau sejumlah sentra kerajinan di Gianyar untuk melakukan observasi langsung.
Putu Aditia, generasi kedua dari perintis kerajinan patung kayu di Desa Peliatan menyampaikan terima kasih atas kunjungan Dekranasda, Dinas Koperasi dan Asosiasi UMK
Mimika.
Putu Aditia menceritakan sejarah galeri yang berawal dari tahun 1980-an saat kakeknya yang seorang petani mulai memahat akar kayu sebagai kegiatan di sela waktu bertani.
Tradisi ukir yang telah lama hidup di Bali menginspirasi lahirnya karya-karya seni tersebut. Meski awalnya bukan usaha ekonomi, bakat seni tersebut diwariskan kepada orang tuanya. Mulai dari bangku SMA, kedua orang tuanya tertarik mengembangkan seni patung setelah melihat banyak wisatawan mancanegara yang memberi perhatian pada karya ukiran mereka.
“Karena melihat peluang besar, ayah saya membuka kios kecil untuk menjual patung hasil olahan kayu bekas yang diberi sentuhan artistik. Dukungan pemerintah lewat fasilitas pameran ke luar negeri menjadikan karya kami semakin terkenal hingga ke mancanegara. Banyak masukan yang kami dapatkan dari berbagai pihak sehingga membuat usaha keluarga berkembang seperti sekarang,” ujar Putu Aditia.
Ketua Dekranasda Mimika menyampaikan terima kasih kepada Dekranasda Gianyar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, narasumber, serta seluruh pengrajin yang memberikan banyak pengetahuan pada rombongan. Ia berharap hasil study tiru dapat ditindaklanjuti di tingkat distrik dan kampung di Kabupaten Mimika untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(ana)
