Jayapura, fajarpapua.com – Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Jayapura Nelson Ondy meminta Pemerintah Kabupaten Jayapura mencopot Direktur RSUD Yowari menyusul kasus meninggalnya pasien ibu hamil Irene Sokoy pada 16 November 2025.
Nelson mengatakan, selama lebih dari enam bulan menjabat, Direktur RSUD Yowari dinilai tidak mampu menghadirkan perubahan signifikan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Saya mendesak Pemerintah Kabupaten Jayapura mencopot Direktur RSUD Yowari dari jabatanya, karena tidak ada perubahan pelayanan,” katanya, Kamis (27/11/2025).
Ia menjelaskan, desakan pencopotan ini muncul setelah kasus meninggalnya Irene Sokoy yang dianggap sebagai bukti nyata buruknya pelayanan, kinerja, dan tata kelola manajemen rumah sakit. “Sudah enam bulan lebih memimpin, tapi tidak ada perbaikan. Kasus almarhum Irene Sokoy memperlihatkan secara terang-terangan bobroknya pelayanan di RSUD Yowari. Jadi kami minta Direktur diganti,” ujarnya.
Nelson menyebut, pihak rumah sakit belum mampu menunjukkan peningkatan kualitas pelayanan, kedisiplinan tenaga kesehatan, hingga sistem penanganan pasien yang dinilai masih jauh dari standar. Ia menilai pemerintah daerah perlu mengambil langkah tegas untuk memulihkan kepercayaan publik dan memastikan pelayanan kesehatan yang layak. “Kita butuh pemimpin yang bisa bekerja. RS Yowari harus dibenahi total,” katanya.
Ia menambahkan, manajemen RSUD Yowari kini menjadi sorotan publik setelah muncul berbagai laporan terkait buruknya pelayanan, termasuk temuan dalam audit Kementerian Kesehatan.
Sebelumnya, empat rumah sakit di Jayapura disebut tidak memberikan pelayanan kepada Irene Sokoy hingga akhirnya meninggal dunia bersama bayinya. (hsb)
