Jayapura, fajarpapua.com – Peringatan Hari AIDS Sedunia di Kabupaten Jayapura dilakukan dengan pembagian bunga, pita, dan stiker kepada masyarakat serta pengendara.
Kegiatan tersebut dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura bersama puskesmas dan berbagai organisasi di pertigaan lampu merah Pasar Lama Sentani, yang dihadiri Plt Sekda Kabupaten Jayapura Yusuf Yambe Yabdi dan sejumlah OPD lainnya, Senin (1/12/2025).
Selain membagikan bunga dan pita, Pemerintah juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait bahaya AIDS.
Plt Sekda Yusuf Yambe Yabdi mengatakan, pemerintah melalui dinas kesehatan telah melakukan langkah pencegahan AIDS. Ia menyampaikan apresiasi kepada dinas kesehatan yang sudah membantu pemerintah mengurangi penularan maupun penyebaran virus HIV/AIDS. Ini merupakan langkah penting yang harus direspon dalam program serta anggaran kedepan, tidak hanya dilakukan saat peringatan Hari HIV/AIDS, tapi bisa berlangsung beberapa kali dalam setahun.
“Pemerintah berkewajiban menginformasikan kepada generasi muda supaya mawas diri, jaga diri, karena kedepan tantangan besar maupun pembangunan ada pada generasi muda. Untuk kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jayapura telah ditemukan 5.900 lebih, dan di daerah Sentani lebih tinggi sebanyak 3.371 kasus, dimana 740 orang dilaporkan meninggal dunia,” kata Yambe usai membagikan bunga dan pita kepada masyarakat.
Menurut dia, virus HIV/AIDS tidak terlihat, namun harus dicegah sebagaimana masyarakat pernah menghadapi Covid. Virus AIDS bisa dikendalikan melalui kesadaran pribadi, menjaga perilaku dengan pasangan, serta memperhatikan lingkungan sekitar. “Data penyebaran AIDS ini harus terus ditelusuri sampai kemana sehingga bisa diketahui masyarakat yang mengidap virus itu melalui kegiatan-kegiatan kedepan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Lilian Suebu menyampaikan, pembagian ratusan bunga dan pita ini dilakukan secara sukarela sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap bahaya HIV/AIDS.
“Kami buat kegiatan ini sebagai bentuk edukasi pada masyarakat. Dalam kegiatan ini kami berkolaborasi dengan LSM, komunitas, puskesmas, dan dinas kesehatan. Ini bentuk keperdulian kita terhadap kasus HIV/AIDS di kabupaten Jayapura,” ungkap Lilian Suebu.
Ia menuturkan, kasus AIDS di Kabupaten Jayapura pada triwulan tiga bulan September 2025 mencapai 5.958 dan sebagian besar berada di Sentani. Untuk kasus baru tahun 2025 ditemukan 470, menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 632 kasus. “Kasus HIV/AIDS pada tahun 2025 menurun dari tahun lalu. Lewat kegiatan ini kami lakukan advokasi dan sosialisasi. ATM Center akan terus bergerak di masyarakat untuk menemukan kasus baru dengan melakukan tes massal di semua kampung,” tuturnya.
Dalam penanganannya, dinas kesehatan masih menghadapi kendala stigma, sehingga sebagian masyarakat takut memeriksakan diri. Melalui ATM Center, edukasi dan promosi dinas kesehatan akan diperkuat agar masyarakat terdorong melakukan pemeriksaan HIV/AIDS. “Kalau ada himbauan pemeriksaan kesehatan, mereka datang periksa gula, kolesterol, asam urat, dan lainnya, tetapi untuk periksa HIV/AIDS tidak ada yang datang karena takut dengan stigma,” ungkapnya.
Lilian menambahkan, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jayapura paling banyak ditemukan pada usia produktif 20 hingga 30 tahun. Karena itu, dinas kesehatan melibatkan LSM dalam penyuluhan terkait bahaya HIV/AIDS. (hsb)
