Jayapura, fajarpapua.com – Kodim 1701/Jayapura Kodam XVII/Cenderawasih menggelar kegiatan pembinaan komunikasi pencegahan konflik sosial bagi masyarakat Kabupaten Jayapura.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Bupati Jayapura, Selasa (2/2), dihadiri Wakil Bupati Jayapura Haris Ricard Yocku, Kasdim 1701/Jayapura Letkol Arm Mustafa Lara, serta tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemuda.
Wakil Bupati Haris Yocku mengapresiasi langkah Kodim Jayapura dalam memberikan pembekalan terkait pencegahan konflik, terutama menjelang bulan Desember yang menurutnya kerap menjadi periode rawan gesekan sosial.
“Saya berharap materi yang diberikan hari ini dapat diteruskan kepada masyarakat lainnya, sehingga kita semua bisa menekan terjadinya berbagai konflik, baik konflik antar individu maupun kelompok, termasuk konflik bernuansa rasis,” ujar Haris Yocku.
Ia menegaskan, masyarakat yang telah dibekali pengetahuan diharapkan memahami dampak besar yang ditimbulkan konflik. Tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga menyebabkan kerugian harta benda serta dapat berdampak pada stabilitas wilayah.
“Konflik sosial sangat perlu dicegah agar wilayah tetap kondusif. Dengan kebersamaan dan kolaborasi seluruh unsur, tantangan di Kabupaten Jayapura dapat kita atasi,” tegasnya.
Potensi Konflik Melalui Media Sosial
Haris juga menyoroti maraknya potensi konflik yang dipicu penyalahgunaan media sosial. Ia mengingatkan masyarakat agar bijak dalam menggunakan platform digital.
“Saya mengimbau masyarakat menggunakan media sosial untuk hal positif. Jangan menyebarkan hoaks atau mengunggah kembali video-video konflik lama, karena itu dapat memicu ketegangan baru,” ujarnya.
Wabup menekankan, teknologi media sosial seharusnya dimanfaatkan untuk mempermudah komunikasi antarwarga, bukan menjadi pemicu perpecahan.
Kasdim: Pencegahan Konflik Harus Proaktif
Kasdim 1701/Jayapura Letkol Arm Mustafa Lara menyampaikan bahwa konflik sosial merupakan ancaman yang dapat menghambat pembangunan sekaligus merusak harmoni kehidupan masyarakat.
“Upaya pencegahan tidak boleh bersifat reaktif. Harus dilakukan secara proaktif, terukur, dan melibatkan seluruh komponen masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan pembinaan ini penting sebagai langkah deteksi dini sekaligus edukasi bagi masyarakat. Acara juga menghadirkan narasumber dari Mabes AD, Kodim 1701/Jayapura, Polres Jayapura, dan instansi terkait lainnya.
Kegiatan diharapkan dapat memperkuat wawasan masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan wilayah. (hsb)
