BERITA UTAMA

Pertumbuhan Ekonomi Papua Tumbuh Kuat, BI Waspadai Inflasi Jelang Natal

27
×

Pertumbuhan Ekonomi Papua Tumbuh Kuat, BI Waspadai Inflasi Jelang Natal

Share this article
Pertemuan tahunan Bank Indonesia

Jayapura, fajarpapua.com – Bank Indonesia (BI) mencatat perekonomian Papua masih tumbuh kuat pada triwulan III 2025, meski menghadapi sejumlah tantangan, terutama di sektor pertambangan Papua Tengah.

Pertumbuhan ini dinilai menjadi modal penting bagi kontribusi wilayah Papua untuk mendorong target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2026–2027.

iklan

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Papua, Faturachman, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025, Rabu (3/12), mengatakan wilayah kerja BI Papua—yang mencakup empat provinsi—memiliki posisi strategis secara nasional.

“Wilayah Papua berkontribusi terhadap PDRB nomor tiga di Sulawesi–Maluku–Papua dan peringkat ke-15 secara nasional. Papua berperan signifikan dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen,” ujarnya.

Menurut Faturachman, untuk menjaga tren pertumbuhan yang kuat, Papua perlu mempercepat transformasi sektor riil melalui kebijakan industrial dan struktural yang mampu meningkatkan modal, investasi, serta produktivitas tenaga kerja.

Ia menyebutkan bahwa pada triwulan III 2025, perekonomian di wilayah Papua tetap tumbuh positif di hampir semua provinsi, kecuali Papua Tengah yang terdampak gangguan produksi sektor pertambangan.

“Pertumbuhan di G3 2025 menunjukkan kinerja ekonomi Papua masih lebih baik dan perlu terus diperkuat agar sumber pertumbuhan ekonomi semakin beragam dan berkelanjutan,” katanya.

Faturachman juga mencatat kinerja kredit dan pembiayaan sepanjang 2025 cukup solid dengan pertumbuhan 10,3 persen. Rasio kredit bermasalah (NPL) disebut tetap terjaga dalam batas aman.

BI Siaga Jelang Desember

Dari sisi stabilitas harga, inflasi Papua hingga November 2025 berada pada level yang terkendali dan mendekati target nasional 2,5 ±1 persen.

Meski demikian, BI tetap bersiaga menghadapi potensi tekanan inflasi pada Desember, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru yang biasanya memicu peningkatan permintaan masyarakat.

“Menjelang Natal tahun ini, kita tetap waspada inflasi. Untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, Bank Indonesia juga menyiapkan layanan penukaran uang melalui kas keliling di lima provinsi,” ungkapnya.

Layanan kas keliling tersebut disiapkan untuk menjaga kelancaran transaksi tunai serta mengantisipasi tingginya kebutuhan uang layak edar di akhir tahun. (hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *