Puncak Jaya, fajarpapua.com – Sejumlah masyarakat Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah menyatakan sikap untuk bergabung dengan Provinsi Papua Pegunungan.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pelayanan Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya pasca-Pilkada, yang dinilai tidak merata dan cenderung mengabaikan kelompok masyarakat tertentu.
Salah satu tokoh masyarakat Puncak Jaya, Wekis Wonda, menegaskan pemerintah daerah seharusnya memberikan pelayanan yang adil kepada seluruh warga tanpa memandang pilihan politik dalam kontestasi Pilkada.
“Siapa pun yang memimpin daerah harus melayani semua masyarakat. Meskipun kami berada di pihak yang kalah dalam Pilkada, pelayanan pemerintah tidak boleh pilih kasih,” ujar Wekis Wonda di hadapan masyarakat dan perwakilan Pemerintah Daerah Tolikara di Ilu.
Ia menyayangkan minimnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya terhadap pendukung pasangan calon nomor urut 2, Miko–Wendi, termasuk dalam penanganan dampak konflik pasca-Pilkada.
“Pendukung paslon Miko–Wendi tidak mendapat bantuan dari pemerintah daerah, termasuk pembayaran korban pertikaian antarpendukung calon bupati. Justru Pemerintah Daerah Tolikara yang datang melihat kondisi kami dan memberikan bantuan,” ungkapnya.
Atas kondisi tersebut, masyarakat menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Gubernur Papua Pegunungan Jhon Tabo, Wakil Gubernur Ones Pahabol, serta Bupati Tolikara Willem Wandik dan Wakil Bupati Yotam Wonda.
Kehadiran para pimpinan daerah tersebut dinilai sebagai bentuk kepedulian dan respons nyata terhadap keluhan masyarakat Puncak Jaya.
“Tarian dan teriakan masyarakat adalah tanda bahwa Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan bersama Pemerintah Kabupaten Tolikara datang menjemput dan menerima kami,” kata Wekis Wonda.
Senada dengan itu, perwakilan masyarakat dari unsur Komando Perang menyampaikan bahwa kedekatan emosional, pelayanan pemerintahan, serta faktor geografis menjadi alasan utama masyarakat memilih bergabung dengan Provinsi Papua Pegunungan.
“Secara emosional dan administratif, masyarakat lebih cocok dengan Provinsi Papua Pegunungan dibanding Papua Tengah. Karena itu kami menyatakan bergabung dengan Papua Pegunungan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan jarak wilayah Puncak Jaya lebih dekat dan mudah dijangkau dari Papua Pegunungan. “Faktor geografis sangat menentukan. Wilayah kami lebih dekat dengan Papua Pegunungan, sehingga keputusan ini kami ambil secara sadar dan bersama,” tegasnya.
Pernyataan sikap tersebut menjadi sinyal kuat adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintahan pasca-Pilkada di Puncak Jaya, sekaligus harapan baru agar mendapat perhatian dan keadilan pelayanan dari Provinsi Papua Pegunungan.(red)
