Yahukimo, fajarpapua.com — Satgas TNI Komando Operasi (Koops) Habema Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III melakukan operasi penindakan terhadap kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Sabtu (13/12).
Dalam operasi tersebut, aparat TNI berhasil menguasai tiga markas yang selama ini digunakan sebagai basis aktivitas OPM Kodap XVI Yahukimo.
TNI memastikan operasi berjalan aman dan tidak menimbulkan korban jiwa, baik dari pihak aparat maupun warga sipil.
Panglima Koops TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menyatakan penindakan itu merupakan bagian dari upaya negara dalam menjaga stabilitas keamanan serta melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata yang kerap melakukan aksi kekerasan dan intimidasi di wilayah Yahukimo.
“Operasi ini dilaksanakan secara terukur, profesional, dan sesuai aturan pelibatan. TNI hadir untuk menjamin keamanan masyarakat Papua. Kami tidak menargetkan warga sipil, dan setiap prajurit dibekali perintah yang jelas untuk mengedepankan keselamatan rakyat,” kata Lucky dalam keterangannya, Minggu (14/12) seperti dikutip fajarapua.com dari kompas.com.
Dalam penguasaan markas tersebut, Satgas TNI mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya senjata organik, beberapa senjata rakitan laras panjang, amunisi berbagai kaliber, alat komunikasi, perlengkapan optik, senjata tajam, atribut bercorak bendera Bintang Kejora, dokumen, logistik, serta uang tunai senilai jutaan rupiah.
Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap asal-usul senjata organik yang ditemukan serta dokumen yang diduga berisi permintaan bantuan dana kepada kepala desa.
“Kami masih selidiki senjata organik itu berasal dari satuan mana, apakah hasil perampasan atau dugaan lain. Ada juga dokumen terkait permintaan dana, sedang kami dalami bagaimana bentuk intervensinya,” ujar Iwan.
Ia menambahkan, pasca-operasi penindakan tersebut, situasi keamanan di Kabupaten Yahukimo terpantau kondusif dan aktivitas masyarakat berjalan normal.
Penindakan ini dilakukan di tengah meningkatnya perhatian aparat keamanan terhadap aktivitas kelompok bersenjata OPM di wilayah Papua Pegunungan.
Sebelumnya, sejumlah aksi kekerasan yang dilakukan kelompok bersenjata di Yahukimo, termasuk terhadap warga sipil dan pendulang emas, telah menimbulkan korban jiwa dan gangguan keamanan.
Pemerintah melalui TNI dan Polri terus mengintensifkan operasi pengamanan untuk menjaga stabilitas dan melindungi masyarakat.
TNI menegaskan bahwa operasi penindakan yang dilakukan secara khusus menyasar kelompok bersenjata yang mengganggu stabilitas keamanan, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian serta perlindungan terhadap warga sipil. (red)
