Timika, fajarpapua.com – Ratusan warga yang tergabung dalam Solidaritas Peduli Jila (SPJ) melakukan aksi damai di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Jalan Cendrawasih, Selasa (17/12).
Aksi tersebut digelar untuk menuntut penarikan personel militer nonorganik maupun organik dari Distrik Jila.
Massa aksi berjumlah ratusan orang itu ditemui langsung anggota DPRK Mimika Dolfin Beanal, Luther Beanal, Mariunus Yandiseno, dan Frederina Matirani yang menerima pernyataan sikap dari koordinator aksi.
Anggota DPRK Mimika Dolfin Beanal mengatakan, pihaknya menerima aspirasi tersebut dan akan menyampaikannya kepada Ketua DPRK untuk segera ditindaklanjuti.
“Terima kasih sudah datang menyampaikan aspirasi. Aspirasi kami terima dan segera ditindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama pihak terkait,” katanya.
Adapun pernyataan sikap yang disampaikan, diantaranya:
- Presiden Republik Indonesia segera menarik militer dari Distrik Jila, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
- Komnas HAM Republik Indonesia segera datang ke Distrik Jila, Kabupaten Mimika.
- Masyarakat Amungme menuntut pencabutan pemetaan zona merah di seluruh wilayah adat Amungsa dari Jigimugi sampai Jelamatagal.
- Negara wajib menjamin hak asasi masyarakat sipil.
- Militer wajib menjalankan hukum humaniter.
- Pemerintah Kabupaten Mimika segera menciptakan suasana damai di Distrik Jila agar masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dalam suasana aman dan damai.
- DPRK Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah segera membentuk panitia khusus (Pansus) kemanusiaan khusus Distrik Jila.
Usai menyampaikan aspirasi, massa aksi membubarkan diri dengan tertib dan situasi berlangsung aman dan terkendali. (ron)
