Timika, fajarpapua.com – Ribuan karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama keluarga memanfaatkan fasilitas transportasi khusus pesawat dan boat dalam program Christmas Flight & Boat untuk mudik ke kampung halaman di wilayah pegunungan dan pesisir Papua selama libur Natal dan Tahun Baru 2026.
Sejak Kamis pagi, 11 Desember, suasana Bandar Udara Mozes Kilangin Timika tampak ramai oleh penumpang penerbangan Natal perdana yang disiapkan PTFI.
Salah satu penumpang, Persekila Kayame, putri dari Simon Kayame, karyawan PTFI, terlihat bersiap di ruang tunggu keberangkatan untuk pulang ke Kabupaten Paniai. Bersama ibu, nenek, serta dua adiknya, Persekila akan merayakan Natal dan Tahun Baru di Enarotali.
“Puji Tuhan, pada masa libur tahun ini Bapa mendapat tiket pesawat dari PTFI sehingga kami sekeluarga bisa berangkat dari Timika ke Enarotali. Di sana, kakak sudah menunggu untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama,” ujar Persekila.
Vice President Papuan Affairs Department PTFI, Soleman Faluk, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk perhatian perusahaan dalam menyediakan transportasi yang aman dan nyaman bagi karyawan serta keluarganya, khususnya pada masa libur panjang.
“Tingginya mobilitas karyawan dan keluarga pada libur Natal dan Tahun Baru, terutama mereka yang menggunakan armada udara perintis dan transportasi laut ke pedalaman Papua, menjadi perhatian khusus PTFI,” kata Soleman.
Melalui program Christmas Flight & Boat, PTFI menyediakan penerbangan khusus menggunakan pesawat dan helikopter untuk menjangkau daerah-daerah terpencil di pegunungan Papua. Sementara bagi karyawan dengan tujuan wilayah pesisir Mimika, perusahaan juga menyiapkan armada boat.
“Selama periode 11 hingga 23 Desember, penerbangan khusus melayani rute ke sejumlah wilayah sulit dijangkau seperti Enarotali, Wagethe, Duma, Moanemani, dan Tsinga. Sedangkan boat akan mengantar karyawan dan keluarga ke Dermaga Agimuga dan Potowaiburu. Penjemputan kembali ke area kerja dijadwalkan pada 6 hingga 20 Januari 2026,” jelasnya.
Kondisi geografis Papua yang menantang serta keterbatasan infrastruktur darat menjadikan perjalanan ke wilayah pegunungan dan pesisir tidak mudah. Wilayah tersebut merupakan kampung halaman karyawan PTFI yang berasal dari dua suku utama, yakni Suku Amungme dan Suku Kamoro, serta lima suku kerabat yaitu Dani, Nduga, Damal, Moni, dan Mee/Ekari.
Salah satu karyawati PTFI, Martha Wauturu, yang mengikuti program Christmas Boat, mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat pulang ke kampung halaman di Potowaiburu, Distrik Mimika Barat Jauh, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kaimana.
“Dengan adanya boat Natal dari PTFI, saya bisa merayakan Natal bersama keluarga di kampung. Saya sangat bersyukur karena meskipun perusahaan sedang menghadapi masa sulit, perhatian kepada karyawan tetap diberikan,” ungkap Martha. (ron)
