Timika, fajarpapua.com – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI), genap berusia enam tahun pada Kamis (18/12).
Perayaan hari jadi ini berlangsung penuh sukacita dan refleksi melalui ibadah syukur yang dipimpin Pendeta Deteanus Abugau.
Perayaan HUT ke-6 YPMAK menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali komitmen lembaga dalam mendorong transformasi pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian yang berkelanjutan, khususnya bagi masyarakat tujuh suku di wilayah Mimika.
Dalam rangka menyambut hari jadinya, YPMAK menggelar berbagai kegiatan, baik eksternal maupun internal. Kegiatan eksternal di antaranya Fun Run yang melibatkan masyarakat luas sebagai wujud kebersamaan serta kampanye hidup sehat.
Sementara kegiatan internal meliputi lomba hias kantor YPMAK, baik di Kantor Program dan Monitoring di Jalan Ahmad Yani maupun Kantor Pendukung di Jalan Yos Sudarso.
Ketua Pengurus YPMAK, Leonardus Tumuka, dalam sambutannya menyampaikan kepengurusan saat ini baru berjalan satu tahun sejak dilantik.
Ia mengakui mengelola YPMAK dengan dana kemitraan yang besar bukanlah hal mudah, sehingga orientasi utama lembaga adalah memastikan kemajuan masyarakat, bukan semata-mata membesarkan institusi.
“YPMAK hanyalah bagian kecil dari proses transformasi. Yang harus maju adalah masyarakat. Perubahan bukan terletak pada lembaganya, tetapi pada masyarakat itu sendiri. Sebaik apa pun program, tanpa dukungan masyarakat semuanya akan sia-sia,” ujar Leonardus Tumuka.
Ia menambahkan kepengurusan saat ini melanjutkan fondasi yang telah dibangun oleh pengurus sebelumnya, sekaligus terus memperkuat koordinasi dengan para mitra dalam pelaksanaan program-program pemberdayaan.
Pada Tahun 2025, YPMAK juga mencatat sejumlah pencapaian penting, di antaranya meraih Penghargaan Pembangunan Desa Berkelanjutan (PDB) dan CSR Award, serta pengukuhan dua dokter.
Selain itu, dua putra daerah berhasil lolos dan diterima di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), serta pengembangan 20 kios ekonomi masyarakat yang diharapkan terus berkembang.
“PT Freeport Indonesia hingga saat ini menjadi satu-satunya pendonor yang mendukung seluruh program YPMAK, dengan fokus utama pada kemandirian masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Ke depan, kami menargetkan produk ekonomi masyarakat dapat menembus pasar luar negeri,” jelas Leo.
Sementara itu, Ketua Pembina YPMAK, Engel Enoch, menyampaikan seluruh pihak yang hadir dalam perayaan HUT ke-6 merupakan bagian dari keluarga besar YPMAK.
Ia menuturkan bahwa perayaan ini menjadi tahun pertama bagi pengurus baru dan tahun ketiganya menjabat sebagai Ketua Pembina.
“Enam tahun perjalanan YPMAK merupakan fase penting dalam proses transformasi pemberdayaan menuju kemandirian. YPMAK tidak hanya melaksanakan program, tetapi juga membangun kapasitas dan menyiapkan kemandirian jangka panjang bagi masyarakat tujuh suku,” ungkap Engel.
Menurutnya, tema yang diusung menegaskan bahwa kemandirian tidak dibangun secara instan, melainkan melalui proses panjang yang berorientasi pada hasil nyata dan dampak berkelanjutan.
“Proses pemberdayaan membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan komitmen bersama agar harapan serta janji Tuhan dapat diwujudkan melalui pelayanan YPMAK kepada masyarakat,” ujarnya.
Engel juga menegaskan PTFI memandang YPMAK sebagai mitra strategis dalam memastikan program pemberdayaan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Karena itu, dukungan sumber daya yang profesional, transparan, dan akuntabel menjadi kunci keberhasilan transformasi pemberdayaan.
“Kemandirian bukan berarti berjalan sendiri, tetapi mampu berdiri kokoh, mengambil keputusan yang tepat, dan membawa masa depan secara bertanggung jawab. Mari jadikan usia keenam YPMAK sebagai momentum konsolidasi dan penguatan kapasitas,” pungkasnya. (moa)
