Timika, fajarpapua.com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Papua Tengah, memastikan kebutuhan dasar ribuan warga pengungsi di ibu kota Distrik Jila tetap terpenuhi di tengah situasi keamanan yang belum sepenuhnya pulih.
Bupati Mimika Johannes Rettob kepada media, Rabu (24/12) mengatakan, Pemkab Mimika secara berkelanjutan menyalurkan bantuan bahan kebutuhan pokok kepada warga yang mengungsi sejak lebih dari satu bulan terakhir akibat operasi pemulihan keamanan oleh aparat gabungan TNI-Polri di wilayah tersebut.
“Kami memastikan kebutuhan dasar masyarakat pengungsi di Distrik Jila tetap terpenuhi. Pemerintah daerah sudah beberapa kali mengirim bantuan dan akan terus dilakukan sesuai kebutuhan di lapangan,” kata Bupati Rettob.
Bantuan yang disalurkan meliputi beras, mie instan, makanan ringan, ikan kaleng, gula, kopi, susu, serta bahan kebutuhan pokok lainnya.
Pada pengiriman terbaru, Pemkab Mimika menyalurkan sekitar empat ton beras disertai logistik tambahan untuk mencukupi kebutuhan ribuan pengungsi.
Penyaluran bantuan dilakukan menggunakan transportasi udara berupa helikopter, mengingat Distrik Jila merupakan wilayah pegunungan yang belum memiliki akses transportasi darat.
Hingga saat ini, pengiriman bantuan telah dilakukan beberapa kali penerbangan dari Timika menuju Jila.
“Untuk pengiriman kali ini, kemarin sudah dilakukan empat kali penerbangan helikopter dan hari ini direncanakan dua kali penerbangan lagi. Setelah Natal dan Tahun Baru, kami akan evaluasi kembali kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Bupati Rettob menjelaskan, bantuan tersebut dihimpun dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Mimika sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah dalam menjamin ketersediaan kebutuhan dasar warga terdampak.
Ia juga menyebutkan, para pengungsi di ibu kota Distrik Jila tidak hanya berasal dari kampung-kampung di Kabupaten Mimika, tetapi juga dari wilayah Kabupaten Puncak yang berbatasan langsung dengan Distrik Jila.
“Kami berharap situasi keamanan segera pulih agar masyarakat dapat kembali ke kampung masing-masing dan menjalankan aktivitas seperti biasa,” kata Bupati Rettob.
Diketahui, pengungsian warga dari kampung-kampung di sekitar ibu kota Distrik Jila terjadi sejak akhir Oktober 2025 setelah aparat gabungan TNI-Polri melakukan operasi pemulihan keamanan dari gangguan kelompok separatis kriminal bersenjata.(red)
