Jayapura, fajarpapua.com – Kapolsek Sentani Barat, Iptu Musa Ayakeding, mengungkapkan pencurian hewan ternak, khususnya sapi, serta buah-buahan marak terjadi di wilayah Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat setempat.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ia mengimbau warga agar lebih aktif menjaga keamanan di lingkungan masing-masing.
“Kasus yang sering terjadi di Distrik Sentani Barat adalah pencurian hewan ternak, terutama sapi, serta pencurian buah-buahan karena daerah ini memiliki banyak kebun buah,” ujar Iptu Musa Ayakeding, Senin (10/3/2025).
Guna mengurangi maraknya pencurian, warga telah sepakat menerapkan Peraturan Kampung (Perkam). Dalam peraturan tersebut, jika ada hewan ternak yang dicuri, akan ada sanksi yang diberlakukan. Selain itu, jika sapi milik warga masuk ke kebun orang lain, pemiliknya akan dikenakan denda.
“Sekarang banyak warga yang mengikat sapinya agar tidak berkeliaran. Sebab, jika dibiarkan lepas, bisa saja dicuri atau menimbulkan konflik dengan pemilik kebun. Penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan Perkam yang sudah disepakati,” jelasnya.
Namun, apabila pencurian terjadi dalam kandang, maka kasus tersebut akan ditangani secara hukum. Menurut Iptu Ayakeding, laporan kasus di Polsek Sentani Barat didominasi oleh pencurian ternak dan buah-buahan, serta kasus orang mabuk.
Kapolsek juga mengajak warga untuk lebih waspada dalam menjaga ternak mereka, terutama di malam hari. Ia meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan di sekitar lingkungan mereka.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap keamanan lingkungan, terutama jika melihat orang mencurigakan. Segera laporkan ke polisi agar dapat ditindaklanjuti,” tegasnya.
Sebagai langkah pencegahan, Polsek Sentani Barat akan meningkatkan patroli, khususnya di daerah dan waktu yang dianggap rawan tindak pidana seperti pencurian ternak dan buah-buahan.(hsb)
