BERITA UTAMAMIMIKA

Upaya Mitigasi Sedimentasi di Pesisir Mimika, Freeport Bangun Pom Bensin Mini dan Grosir di Otakwa, Omset Capai Milyaran Rupiah

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
8
×

Upaya Mitigasi Sedimentasi di Pesisir Mimika, Freeport Bangun Pom Bensin Mini dan Grosir di Otakwa, Omset Capai Milyaran Rupiah

Share this article
IMG 20230613 WA0001
Manager CHD PTFI, Daniel Perwira

Timika, fajarpapua.com – Dalam upaya melakukan mitigasi sedimentasi tailing terhadap warga di Pesisir Mimika, PT. Freeport Indonesia telah melakukan sejumlah program.

Diantaranya dengan membangun Hub Otakwa yang diharapkan dapat membantu warga dalam memenuhi kebutuhannya maupun menjual hasil tangkapan.

ads

Manager CHD PTFI, Daniel Perwira, mengatakan selain membuka toko sebagai pusat grosir, juga dibangun pompa bensin mini di Otakwa.

Pompa bensin mini ini juga menyediakan BBM bersubsidi seperti Pertalite yang harganya sama dengan di Timika.

Dijelasksn, dari jangka waktu September 2019 sampai Desember 2022, tercatat penjualan BBM di pompa bensin mini Otakwa mencapai 112, 7 ton senilai Rp 2,9 miliar.

“Yang terbaru kita bangun POM mini pertalite, menyediakan bahan bakar dengan harga yang sama di Timika. Sebelumnya di sana BBM sangat sulit didapat dan harganya bisa berkali lipat. Dengan POM Mini ini warga bisa dapat setiap saat dan juga bisa digunakan untuk melaut,” ujarnya.

Selain itu, ada juga grosir dan kios yang menyediakan bahan kebutuhan warga pesisir, dengan tujuan dapat meningkatkan perputaran ekonomi di kampung setempat dan sekelilingnya, sehingga frekuensi warga ke Kota Timika bisa berkurang.

Lantaran hal itu menghabiskan banyak dana transportasi, belum lagi korban tenaga dan waktu kalau harus bermalam dan kebutuhan makan minum.

“Saat ini kami membangun grosir yang menyediakan kebutuhan sembako dengan harga yang sama dengan yang di Timika. Kios-kios ini kita bangun di wilayah pesisir timur di Otakwa dan Fanamo,” sebutnya.

Tercatat pencapaian program ekonomi Freeport itu di terminasi waktu September 2019 sampai Desember 2022, penjualannya mencapai hampir Rp 1 mikiar atau tepatnya Rp 900,7 juta.

“Kita dalam proses ekspansi, baik luasan bangunan maupun penambahan item barang yang dijual di grosir. Dengan keberadaan grosir ini, mereka bisa produktif lagi untuk kegiatan di kampung,” ungkap Daniel.

Program mitigasi lainnya, dalam penyediaan transportasi darat yang melayani kebutuhan warga Kamoro di 5 kampung Daskam, yaitu di kampung Nayaro, Ayuka, Tipuka, Nawaripi dan Koperapoka. Beroperasi 5 kali dalam 1 minggu.

“Di wilayah pantai kita membantu penyediaan boat untuk membantu masyarakat yang akan melakukan perjalanan dari Poumako ke Otakwa, Poumaku ke Fanano dan Omawit dalam 2 kali 1 minggu,” tandasnya. (ima)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *