Menurut Tabuni, Pemerintah Kampung ( Pemkam) Bhintuka sebenarnya menyepakati akan membangun satu lagi jembatan kayu dan telah menggelar musyawarah dengan masyarakat. “Namun pada akhirnya mereka menolak karena biayanya sangat besar sehingga tidak bisa dianggarkan dari dana desa,” jelasnya.
Dikatakan, pada musyawarah tersebut Pemkam dan warga akhirnya bersepakat agar pembangunan jembatan penghubung itu diserahkan ke Dinas PU Mimika.
“Membangun jalan dan jembatan butuh dana besar tidak bisa aparat kampung kerjakan dengan dana desa, tapi itu tugas Pemkab yang memiliki anggaran besar. Kami harapkan ada respon dari Dinas PU Mimika yang diberi tanggungjawab untuk bangun jalan dan jembatan ke perkampungan warga termasuk kami di Bhintuka,” terang Tabuni. (din)