BERITA UTAMAMIMIKA

Daun Gatal, Buah Merah dan Sarang Semut Sudah Jadi Obat Tradisional, Bilda: Banyak Tanaman Obat di Papua Belum Diolah

cropped cnthijau.png
8
×

Daun Gatal, Buah Merah dan Sarang Semut Sudah Jadi Obat Tradisional, Bilda: Banyak Tanaman Obat di Papua Belum Diolah

Share this article
Workshop Obat Tradisional Berbasis Wilayah Adat
Workshop Obat Tradisional Berbasis Wilayah Adat

Timika, fajarpapua.com – Saat ini relatif masih sedikit tumbuhan khas Papua yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tanaman obat diantaranya daun gatal, buah merah dan sarang semut

ads

Padahal di Papua ada banyak tanaman obat tradisional yang bisa digunakan masyarakat untuk mengobati penyakit ringan dan juga penyakit berat.

Hal itu diungkapkan Penanggungjawab Program Kesehatan Tradisional, Dinas Kesehatan Papua, Bilda Norotouw kepada fajarpapua.com, seusai Workshop Obat Tradisional Berbasis Wilayah Adat yang digelar Kamis kemarin

“Bicara obat tradisional, di Papua masih ada banyak tanaman obat tradisional yang bisa digunakan tapi belum diolah dan dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya.

Untuk itu pemerintah daerah lanjutnya, harus melibatkan beberapa organisasi perangkat daerah seperti Bappeda, BPKAD, Kehutanan dan Pertanian untuk melakukan pendataan.

“Hal ini dilakukan untuk mengetahui potensi tumbuhan mana yang bisa jadi tanaman obat-obatan di wilayahnya masing-masing,” jelasnya.

Selain itu dinas kesehatan juga wajib mengajak Puskesmas untuk membudidayakan tanaman obat tradisional atau apotik hidup di wilayah pelayanannya.

“Dengan membiasakan petugas Puskesmas membudidayakan tanaman obat, secara tidak langsung memperkenalkan obat tradisional kepada masyarakat di kampung,” jelasnya

Bilda mengakui tumbuhan di Papua yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional cukup banyak, namun hanya beberapa yang sudah diolah dan dikembangkan seperti buah merah dan sarang semut.

“Di Timika ada daun gatal, dan beberapa tumbuhan lain yang perlu didata dan disampaikan ke provinsi untuk dijadikan obat tradisional,” ujarnya.

Upaya pendataan tumbuhan khas Papua yang masuk kategori tanaman obat ini disambut baik oleh peserta workshop.

Menurut Kepala Puskesmas Alama, Saulus Pokniangge, di Kabupaten Mimika menurutnya masih ada tanaman tradisional yang bisa dikembangkan jadi obat tradisional selain merah, daun gatal dan sarang semut.

“Pemkab Mimika harus merespon baik hal ini. Bila perlu Dinkes Mimika menganggarkan dana untuk pelatihan dan praktek pembuatan obat tradisional yang layak pakai jadi obat untuk mengobati penyakit,” tuturnya. ( mar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *