Timika, fajarpapua.com – Konflik internal yang melibatkan sejumlah tokoh Kamoro mulai mendapat perhatian serius sejumlah kalangan. Apalagi, akibat konflik tersebut, banyak masalah sosial yang seharusnya mendapat atensi akhirnya terbengkalai.
Tokoh intelektual Kamoro, Dr Leonard Tumuka kepada fajarpapua.com, Selasa (9/11) mengemukakan beberapa waktu belakangan ini dirinya menyaksikan dalam internal Lemasko, sejumlah tokoh Kamoro saling serang.
“Ini karena kepentingan masing-masing, saya lihat tidak ada itikad untuk bersatu.
Kalau begini kapan kita bisa lihat keluhan masyarakat kita?” ujarnya.
Saling serang, kata dia, meskipun bukan secara fisik, namun berbagai polemik yang dimuat di media sosial justru melemahkan persatuan suku tersebut.
“Kita berharap tokoh bersatu, bukan saling lapor. Ini jelas melemahkan persatuan,” tukasnya.
Dikatakan, masalah internal suku Kamoro terlalu banyak, mulai dari persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM), pendidikan yang amburadul, masalah kemasyarakatan, kemiskinan serta banyak tanah yang dijual.
“Kami sangat berharap tokoh-tokoh sekelas Yance Boiyau dan pak Gery Okoware bisa bersatu, jangan lagi saling serang,” harap Leonard.
Doktor asal suku Kamoro itu mengaku miris melihat kondisi yang sedang terjadi.
“Kita belum bicara hal-hal konstruktif. Hari ini ada rencana demo kelompok Frans Tumuka soal besi tua, ada yang mau demo di Polres serang pak Gery. Ini seharusnya tidak terjadi. Masalah kita di pemerintahan saja belum terselesaikan. Kita punya tiga tokoh yang perlu kasih dukungan, Kamoro harus bisa tampil di pemerintahan,” katanya.
“Tokoh kamoro dari timur sampai barat harus bersatu. Kita bangun daerah ini bersama saudara-saudara kita dari luar. Jangan sampai kita jadi penonton, nanti kita yang rugi,” tambah Leonard.(red)