Timika, fajarpapua.com – Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob meminta warga Mimika khususnya umat kristiani memaknai pesan natal tahun 2021 yakni hidup dalam kesederhanaan.
Pesan Natal itu disampaikan John Rettob dalam rilis media, Jumat (24/12) malam.
“Bahwa kita masuk dalam perayaan Natal dimasa pandemi covid tahun kedua. Namun kita tetap memaknai makna natal dengan bijaksana. Tidak hanya rayakan natal karena tradisi tapi memaknai makna natal yang sesungguhnya,” ungkapnya.
Beberapa makna natal yang tidak boleh dilupakan dan harus kita hayati adalah,
Pertama, natal adalah sukacita besar yang Tuhan karuniakan kepada manusia. Karena Yesus telah lahir ke dunia.
Kedua, natal mengajarkan manusia untuk berbagi dan peduli kepada sesama meskipun memiliki latarbelakang agama yang berbeda, budaya yang berbeda dan tingkat kehidupan sosial yang berbeda
Ketiga, makna natal yang sesungguhnya adalah natal wujudnyata kasih yang tulus yang diimplementasikan semua umat kristiani dalam tindakan nyata.
Keempat, natal moment pengucapan syukur kepada Tuhan atas anugerah yang diterima umat selama ini.
Kelima, berharap lewat natal manusia diingatkan kembali untuk tetap hidup sederhana dan rendah hati.
“Untuk itu saya berharap natal bukan dibuat dalam kemewahan. Yesus lahir di kandang dlm kesederhanaan.
Maknai kesederhaan dalam hati kita.
Akhirnya saya mengucapkan selamat natal untuk seluruh masyarakat Kabupaten Mimika. Tetap jaga toleransi beragama, hidup rukun dan damai. Kita sudah buktikan Mimika daerah sangat toleransi, mari, kita wujudkan dari Mimika untuk kedamaian Indonesia. Selamat natal untuk semua masyarakat Mimika, Tuhan Yesus memberkati,” katanya.
Sampaikan Pesan Tahun Baru
Wakil Bupati Johannes Rettob juga secara khusus menyampaikan pesan menjelang akhir tahun 2021.
“Kita akan masuki tahun 2022. Saya harap apa yang kita lakukan tahun 2021 lebih baik dari tahun sebelumnya, apa yang kurang ditinggalkan, yang baik diteruskan,” tuturnya.
Dia juga mengajak tahun 2022, wajah Mimika ikut berubah menjadi baru, kebiasaan lama ditinggalkan.
“Kita rencanakan pembangunan bukan karena kepentingan tapi kebutuhan. Perbaiki birokrasi.
Pada tahun 2022 pemerintah perlu jadi pelayan masyarakat,” katanya.
Sementara pada malam tahun baru dia mengajak warga tidak mabuk-mabukan, tdk hura hura.
“Berdoa, jangan hura-hura. Peringati acara tutup tahun secara sederhana,” ajaknya.(*)