Timika, fajarpapua.com- Harga komoditas pertanian terutama tomat pada Kamis kemarin sempat menjadi pembahasan utama kaum ibu disejumlah group Facebook di Timika.
Hal ini berawal dari curahan hati seorang ibu rumah tangga pengguna akun Werdha Aprilia yang mengeluhkan harga tomat yang melambung tinggi.
“Harga tomat di pasar lama 60 rb. 5 ribu dapat 2 biji,” tulis akun tersebut dalam unggahanya sambil menampilkan foto dua buah tomat di laman pribadinya.
Tak ayal Curhatan ini mendapat tanggapan dari para pengguna Facebook lainnya terutama kaum ibu rumah tangga.
Salahsatu akun Fhey Enshy Bolang Hwi yang membenarkan naiknya harga tomat yang drastis dari hari-hari biasanya.
“Sya juga barusan beli 10rb dapat 5,” ujarnya.
Demikian juga yang diunggah oleh akun Jeiny Rante yang mengaku dengan Rp 10 ribu, dirinya hanya dapat 5 biji tomat dari kios dekat rumahnya
“Sy jg beli 5 biji 10 rbh,” tulisnya membenarkan Curhatan akun Werdha Aprilia.
Akibat keluhan warganet terkait melonjaknya harga tomat tersebut, akun Fara Bude mengatakan banyak ibu-ibu rumah tangga mengeluh
“Kasian emak2 pada ngeluh,” tulisnya.
Sedangkan akun Nurni J Umamit mengungkapkan, akibat naiknya harga tomat serta sejumlah kebutuhan pokok lainnya banyak ibu-ibu stres .
“Mama” jadi depresi..smua pada mahal,” tulisnya menanggapi unggahan tersebut.
Kenaikan harga tomat dan komoditas pertanian lainnya ini diduga karena adanya kenaikan harga pupuk dan pestisida di Timika.
Hal ini diungkapkan oleh akun Khud Bahono yang menganggap wajar jika ada kenaikan karena pupuk serta bahan pokok lainnya juga naik.
“Harga sayur/hasil kebun wajib mengalami kenaikan. Karna skrg harga pupuk dan herbisida mengalami kenaikan yg cukup tinggi,” tulisnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh akun Dewa JR, menurutnya seluruh komoditas dan bahan pokok termasuk air isi ulang juga baik.
“Hrga sembako naik skrg.. pesan air gelong awalnya 6 rp.. skrg uda 8rp,” ungkapnya. (mas)