BERITA UTAMAMIMIKA

Layanan Tataniaga BBM di Mimika Terburuk, Sekda Gomar: Penyampaian SR Pertamina Tidak Sesuai Fakta, Distribusi Mulai Sore

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
4
×

Layanan Tataniaga BBM di Mimika Terburuk, Sekda Gomar: Penyampaian SR Pertamina Tidak Sesuai Fakta, Distribusi Mulai Sore

Share this article
Rapat bersama Sekda Mimika, Disperindag dan Pertamina
Rapat bersama Sekda Mimika, Disperindag dan Pertamina

Timika, fajarpapua.com – Layanan tataniaga bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Mimika oleh PT Pertamina pada tahun ini dinilai terburuk dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Bahkan perusahaan BUMN ini dinilai tidak mampu berbuat banyak dalam mengatasi kekurangan BBM jenis Solar yang dalam 4 bulan terakhir mengakibatkan antrian panjang disejumlah SPBU di Timika.

ads

Hal ini terungkap dalam rapat terkait terjadinya kelangkaan BBM Subsidi yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika pada Rabu (16/2) di ruang rapat Kantor Disperindag Kabupaten Mimika, Jalsn Poros SP 2 -SP 5 Timika.

Dalam rapat yang dipimpin oleh Sekda Mimika, Michael Gomar yang didampingi Asisten II Bidang Perekonomian itu juga menghadirkan pihak PT Pertamina.

Dalam penyampaiannya, SR Pertamina Timika, Nanda mengatakan selama ini tidak ada kelangkaan BBM baik itu Solar, Pertalite maupun Pertamax di Timika.

“Tidak ada kelangkaan BBM, di bulan Oktober sampai Desember (2021) lalu hanya terkendala cuaca,”ujar Nanda.

Terkait antrian kendaraan di sejumlah SPBU di Timika yang terjadi Juni 2021 hingga saat ini menurutnya hal itu timbul karena pihak PT Pertamina telah menerapkan sistem digitalisasi dengan pencatatan nomor polisi dan jumlah pengisian.

“Sudah ada tiga SPBU yang menerapkan sistem digitalisasi masing-masing, SPBU SP 2, SPBU Nawaripi, dan SPBU Kilometer 8. Kalau saya melihat memang sedikit memakan waktu, tapi mungkin bisa meminimalisir terjadinya antrian,” lanjutnya.

Menanggapi klaim PT Pertamina tidak adanya kelangkaan BBM di Timika seperti yang disampaikan oleh SR Pertamina Timika, Sekda Gomar nampak tidak puas.

Menurut Sekda Gomar, apa yang disampaikan oleh SR Pertamina Timika yang mewakili PT Pertamina bertolak belakang dengan fakta yang terjadi di lapangan.

“Khusus solar banyak terjadi antrian, masalah inti ini apakah kuota kurang atau yang lain. Berarti kinerja anda selama ini tidak berhasil,” katanya.

Menurut Sekda Gomar yang juga mantan Kadisperindag Kabupaten Mimika itu, masyarakat membutuhkan pelayanan prima dan pelayanan yang cepat.

“Saya menganggap bahwa apa yang anda sampaikan terkait tidak ada kendala, terbalik dengan apa yang terjadi di lapangan,” tegas Sekda Gomar.

Bahkan dalam kesempatan itu, guna memperbaiki tataniaga BBM, Sekda Gomar meminta kepada perusahaan transporter untuk memanajemen waktu penyaluran ke SPBU di Timika.

Paling lambat lanjutnya, seharusnya BBM tiba di SPBU dibawah jam 9 WIT pagi mengingat sistem digitalisasi yang diterapkan tidak efektif.

“Tahun ini (layanan Pertamina) terburuk, tidak seperti tahun sebelumnya. Kalau mau terapkan digitalisasi harus betul-betul akurat dan itu belum cocok diterapkan di Papua, secara khusus Timika,” ucap Sekda Gomar.

Pada rapat tersebut diputuskan distribusi solar dari Depo Pertamina ke SPBU dilakukan mulai pukul 16.00 WIT hingga malam. Solar tersebut akan disalurkan keesokan harinya. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *