BERITA UTAMAMIMIKA

Hasil Lelang Jabatan “Anaktirikan” ASN Suku AMOR, Diduga Ada Oknum yang Bermain, Yoseph: Akhirnya Bupati Omaleng yang Disudutkan, Ini Faktanya ….

cropped cnthijau.png
12
×

Hasil Lelang Jabatan “Anaktirikan” ASN Suku AMOR, Diduga Ada Oknum yang Bermain, Yoseph: Akhirnya Bupati Omaleng yang Disudutkan, Ini Faktanya ….

Share this article
Yosep Temorubun, SH
Yosep Temorubun, SH

Timika, fajarpapua.com – Hasil seleksi pengisian jabatan tinggi pratama secara terbuka di lingkungan Pemda Mimika yang diumumkan pada Jumat (6/5) kemarin mendapat sorotan dari komponen warga.

Selain pengumuman hasil lelang jabatan yang membutuhkan waktu sangat lama yaitu nyaris 5 bulan sejak ditetapkan 31 Januari 2022 lalu.

ads

Pengumuman Panitia Seleksi Terbuka JPT Pratama di Lingkungan Kabupaten Mimika, Nomor: 11/PANSEL-JPTP/1/2022 tersebut juga dinilai melecehkan pejabat ASN yang berasal dari Suku Amungme dan Kamoro (AMOR).

Hal itu seperti yang disampaikan salahsatu Tokoh Organisasi Kaum Intelektual Amungme Kamoro (OKIA), Yohanes Kemong disalahsatu WhatsApp Group yang diterima fajarpapua.com, Sabtu (7/5).

Menurutnya, dari 27 orang pejabat yang berasal dari Suku Amungme dan Kamoro yang merupakan Suku Asli Kabupaten Mimika hanya 5 orang yang dinyatakan lolos.

Ironisnya jumlah itu hanya sekira 11 persen dari keseluruhan jumlah pejabat yang diumumkan oleh panitia yaitu sebanyak 45 orang untuk menduduki jabatan di 15 JPT Pratama di Lingkungan Kabupaten Mimika.

“Dari 27 yang ikut tes lelang, hanya 5 yang ada nama,” tulis tokoh yang sering dipanggil dengan YK tersebut.

Bahkan mantan Ketua KPU Mimika itu juga menyesalkan, hasil seleksi tidak mengakomodir nama-nama ASN asal Suku AMOR yang dinilainya memiliki kemampuan.

“Yang terhebat dengan golongan pangkat IVa dan IVb seperti Ibu Elisabeth Tsenawatme, Bertha Beanal, Hengky Amisim, Anton Bugaleng, Albertus Tsolme, Dina Yamang. Nama mereka tidak ada, padahal mereka sudah ikut test,” tuturnya.

YK dalam penyampaiannya mengungkapkan menurut informasi yang didengarnya dari 5 pejabat asal Suku AMOR yang lulus seleksi itupun tidak semua dilantik.

“Sementara dari 5 yang sudah keluar (namanya diumumkan-Red) itu pasti hanya dua yang akan dilantik,” tulisnya.

Terkait hal ini YK mengaku sangat kecewa dan keberadaan dirinya dilingkungan pemerintahan sebagai Staf Khusus Bupati Mimika tidak dihargai.

“Seharusnya pengambilan keputusan terutama dalam kaitannya pejabat di Kabupaten Mimika memprioritaskan ASN dari Suku AMOR,” jelasnya

Sorotan terkait hasil lelang jabatan yang diumumkan oleh Ketua Tim Seleksi yang juga Sekda Kabupaten Mimika, Michael R Goomar terbuat juga disampaikan praktisi hukum, Yoseph Temorubun SH.

Menurutnya sangat wajar jika hasil seleksi tersebut menuai pro dan kontra serta menjadi sorotan publik karena tidak mengakomodir putra daerah khususnya ASN yang berasal dari Suku Amungme dan Kamoro.

“Hanya 5 orang putra daerah yang di loloskan. Saya berharap Bupati Eltinus Omaleng harus meninjau kembali hasil keputusan lelang jabatan tersebut,” ujarnya.

Hal ini lanjutnya sangat penting jangan sampai ada kesan hasil seleksi tersebut menganak tirikan putra daerah dari Suku Amungme dan Kamoro.

Selain itu Bupati Mimika punya kewenangan untuk merubah hasil seleksi tersebut sesuai dengan afirmasi UU Otsus Nomor: 21 Tahun 2001 sebagaimana diubah dengan UU Nomor: 2 Tahun 2021 Tentang Otsus.

“Dimana didalamnya terdapat pemberian kewenangan khusus bagi penyelenggaraan pemerintahan didaerah yang lebih merepresentasi Orang Asli Papua di birokrasi pemerintahan,” jelasnya.

Yoseph juga menyampaikan, berdasar pengamatan dirinya selama ini keputusan yang diambil pejabat daerah selalu menimbulkan kegaduhan dipublik.

“Dugaan saya, ada kelompok-kelompok tertentu di pemerintahan yang menjadi pembisik yang pada akhirnya ketika pejabat daerah mengeluarkan keputusan selalu menimbulkan kegaduhan,” katanya

Menyikapi ini lanjut Yoseph, seharusnya Bupati Mimika melakukan kordinasi dengan pejabat yang memiliki hati membangun daerah ini sehingga dalam memberikan telaah benar-benar dapat memimalisir kegaduhan.

“Saya menduga ada oknum-oknum yang bermain dan pada akhirnya yang menjadi sorotan publik adalah Bupati Mimika,” ujarnya.

Menurutnya Bupati Omaleng harus lebih berhati-hati terhadap para pembisik yang mementingkan kelompok mereka.

“Publik sebenarnya sudah mengetahui sepak terjang mereka. Bupati Omaleng harus melakukan evaluasi kembali kembali keputusan yang menimbulkan kegaduhan di publik,” jelasnya.

Yoseph juga yakin Bupati Omaleng menginginkan ASN putra daerah dapat lebih berkembang dan mendapat posisi strategis di pemerintahan.

“Bupati Omaleng orangnya baik hanya saja selama ini ada oknum-oknum tertentu yang selalu merusak birokrasi pemerintahan di Kabupaten Mimika. Kami sebagai rakyat sudah pasti melakukan fungsi kontrol atas jalannya pemerintahan,” urainya.(mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *