BERITA UTAMAPAPUA

Minta Pejabat dan Pegawai Puncak Tinggalkan Timika, Warga : Kami Pulang Untuk Serahkan Nyawa ke KKB ?

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
4
×

Minta Pejabat dan Pegawai Puncak Tinggalkan Timika, Warga : Kami Pulang Untuk Serahkan Nyawa ke KKB ?

Share this article
KKB membakar sekolah di Beoga, Puncak, beberapa waktu lalu.
KKB membakar sekolah di Beoga, Puncak, beberapa waktu lalu.

Timika, fajarpapua.com – Pernyataan anggota DPRP Provinsi Papua, Elvis Tabuni yang meminta pejabat dan ASN asal Puncak yang kini masih berada di Timika agar segera kembali ke Kabupaten Puncak, mendapat tanggapan dari tokoh pemuda yang kini berdomisili di Kabupaten Mimika.

Denilson Wonda dan Awen Magai menyatakan, himbauan tersebut sama saja menyerahkan nyawa pejabat maupun warga asal Puncak kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB).

“Siapa bilang Puncak sudah aman? Kasus penembakan itu terjadi kapan saja, tidak direncanakan. Kita tidak bisa klaim hari ini atau besok Puncak aman,” tukas Denilson dalam rilis yang diterima fajarpapua.com, Kamis (24/6).

Menurut Denilson, untuk memastikan keamanan Puncak tidak bisa hanya tinggal satu atau dua hari lalu kembali ke Jayapura.

“Tidak hanya bicara, pak Elvis harus berkontribusi terhadap kenyamanan di kabupaten Puncak. Beliau asli orang Puncak pasti tahu persis karakteristik di sana,” pungkasnya.

Sedangkan Awen Magai menyatakan, Elvis meraih suara terbanyak dari Kabupaten Puncak. Semestinya benar-benar berjuang untuk kabupaten tersebut.

“Sejak bulan April 2020, kasus tembak menembak antar TNI/Polri dan TPN/OPM di Puncak situasi sangat mencekam dan kondisi keamanan sangat tidak stabil. Semua pejabat setempat, para pegawai dan masyarakat dalam kondisi trauma terpaksa ke Timika. Pemerintah punya alternatif lain untuk kelancaran administrasi roda pemerintahan,” tukas Awen Magai.

Sebagai tokoh masyarakat yang sangat diperhitungkan warga Puncak, Elvis diminta kembali ke Puncak dan mengajak seluruh komponen termasuk KKB agar kembali hidup damai.

“Kalau selagi ada tembak menembak pejabat dan warga tidak akan pulang karena aparat yang punya senjata saja ditembak apalagi warga sipil selalu jadi korban pembantaian, warga sudah trauma,” paparnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *