Timika, fajarpapua.com – Kepala Distrik Jita yang baru, Suto Rontini bersama tiga pimpinan Distrik (Tripidis) melakukan kunjungan perdana ke 10 kampung distrik tersebut.
Kunjungan perdana ini bertujuan membangun komunikasi dan koordinasi.
Tripidis yang dimaksud dari unsur kepolisian (Polsek) melalui Babinkamtibmas, Pemerintahan Distrik, dan Koramil melalui Babinsa di Jita.
Selain mengunjungi 10 kampung, Suto juga mengunjungi tenaga kesehatan di Puskesmas Jita dan puskesmas pembantu di Kampung Waituku.
Hal itu dikatakan Kepala Distrik Jita, Suto Rontini, S.Hut kepada fajarpapua.com melalui panggilan telepon whatsapp dari Distrik Jita, Senin malam (11/7).
“Ini kunjungan perdana, sekaligus mengecek kesiapan kantor untuk pelayanab publik dan koordinasi untuk semua kampung di wilayah Jita,” beber Suto.
Ia menerangkan, Distrik Jita dengan kode wilayah administrasi 91.09.05 saat ini memiliki 10 kampung. Yang mana, kata Suto, lima kampung berdekatan di dalam pusat ibukota Distrik Jita, sementara lima kampung lainnya berada diluar distrik yang harus dijangkau melalui perjalanan transportasi kali menggunakan perahu.
Karena itu, melalui kunjungan perdana kemarin, Suto berserta Sekretaris Distrik Jita serta seluruh staf distrik langsung mengecek jantor Distrik Jita, Koramil Jita, Puskesmas Jita serta Kampung Noema, Wenin, Jaitak, Sempan Timur, dan Wapu.
Sementara untuk kampung lainnya yang berada diluar ibukota distrik seperti Bulumen, Kanmapri, Sumapro, Waituku, dan Wacakam direncanakan akan dikunjungi hari ini, Selasa, (12/7).
“Sebagai pimpinan distrik, kami berterima kasih kepada seluruh pemerintah kampung, TNI/POLRI, tenaga kesehatan, para pengusaha, gereja yang sudah bertugas dalam pelayanan selama ini,” pesan Suto yang pernah menjabat Lurah Kuala Kencana itu.
Pelayanan pemerintahan di distrik perlu dilanjutkan mulai hari ini, tentunya, kata Suto, warga di wilayah pesisir timur jauh ini perlu mendapat pelayanan yang maksimal.
Namun dia mengakui jangkauan pelayanan dan transportasi dari distrik ke Kota Timika sangat jauh dan membutuhkan bahan bakar (bensin) yang tidak sedikit.
“Karena itu untuk pelayanan utama dari kantor distrik yakni melengkapi seluruh aparatur dan sumber daya pendukung untuk pelayanan seperti penataan gedung kantor, meubeler, ATK dan perangkat administrasi pendukung,” lainnya.
Dia menyatakan, pelayanan warga yang menjadi prioritas utama adalah data kependudukan. Tujuannya agar warga mudah mendapat segala macam jenis bantuan pemerintah, seperti halnya perumahan rakyat, pertanian perkebunan, perikanan kelautan, BST, BLT dan lainnya.
Selain itu, upaya lain yang perlu dibangun yakni koordinasi bersama sepuluh pemerintah kampung di Distrik Jita. Koordinasi ini sangat penting untuk melihat tujuan dan sasaran realisasi dana desa di masing-masing kampung.
Demikian halnya dengan program pemerintah maupun sumber lainnya seperti dari Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).
“Jangan sampai terjadi tumpang tindi program dan kegiatan dari masing-masing sumber dana. Perlu adanya sinkronisasi,” pesan Suto.
Karena itu, Suto meminta kepada YPMAK melalui program kerja (pokja) yang baru berjalan agar kembali berkoordinasi dengan pemerintah distrik setempat.
Begitupun kepala aampung beserta aparat untuk bisa bersinergi bersama kelompok Pokja di masing-masing kampung untuk tujuan percepatan pembangunan di segala bidang.
“Jita ini sudah jauh dari jangkauan transportasi. Kebanyakan material bersifat pembangunan berasal dari kota, kecuali kayu. Karena itu, tolong agar jangan disia-siakan setiap kesempatan untuk membangun Jita,” harap Suto.(edy)
