Timika, fajarpapua.com – Tim SAR gabungan pada Selasa (18/7) pagi ini melanjutkan pencarian terhadap Yosua Wutwensa, guru SD Negeri Omoga yang jatuh dari longboat pada Sabtu (16/7) di Perairan Puriri, Timika, Papua.
Kepala Kantor SAR Timika, George L Randang kepada awak media mengemukakan, sekitar pukul 17.17 Minggu (17/7), tim SAR gabungan yang terdiri dari personil rescuer SAR Timika, Pol Airud dan keluarga korban telah kembali dari proses pencarian dengan hasil nihil.
Dikemukakan, pencarian dimulai pukul 06.00 wit pagi, tim SAR menggunakan RIB 400 PK, 2 unit perahu karet 15 PK dan long boat milik keluarga korban.
Tim melakukan penyisiran daratan pantai Puriri dan perairan laut dalam Puriri sesuai SARMAP Prediction yang dikirim oleh Basarnas Command Center Pusat.
“Pencarian akan kembali dilanjutkan pada besok pagi pukul 06:00 wit (hari ini,red) dengan area pencarian diperluas sesuai Ren Ops H.2,” paparnya.
Sementara itu para rekan korban benar-benar merasa kehilangan dengan peristiwa itu. “Sebenarnya bagaimana keadaanmu disana kawan,” tulis Oscar, rekan Yosua di laman akun facebooknya. Oskar yang kini bertugas di PT PAL mengaku sangat mengenal baik sosok Yosua.
Paman korban, Desius Termas dikonfirmasi fajarpapua.com melalui sambungan telepon seluler mengemukakan, sesuai informasi yang diterimanya, Yosua bersama rombongan guru menggunakan perahu dari Pomako menuju Omoga pada Sabtu pagi.
Tiba di Perairan Puriri, perahu yang ditumpangi dihantam ombak yang menyebabkan Yosua terjatuh.
“Rombongan mereka sekitar 20 orang. Pas ponakan saya jatuh semua tidak tahu karena dia waktu itu duduk di atas atap perahu. Mungkin saat ombak besar dia terpelanting ke laut,” ungkap Desius.
Dikemukakan, rombongan tahu Yosua hilang setelah perahu hendak merapat ke pulau Puriri lantaran tak mampu menghadapi ombak laut.
“Waktu mereka ke pulau baru mereka sadar kalau Yosua hilang. Saya barusan dikabari,” tukasnya.
Desius mengatakan, Yosua menumpangi perahu tersebut bersama istri dan anaknya yang masih berusia 3 bulan.(ana)