BERITA UTAMAMIMIKA

Kasus Mata Merah “Mewabah” di Timika, Penderita Ngaku 5 Hari Tersiksa, Dir RSUD : Jangan Sering Menyentuh

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
13
×

Kasus Mata Merah “Mewabah” di Timika, Penderita Ngaku 5 Hari Tersiksa, Dir RSUD : Jangan Sering Menyentuh

Share this article
IMG 20220815 WA0003
Penderita mata merah

Timika, fajarpapua.com – Kasus “mata merah” dalam sebulan belakangan menyerang sejumlah warga Kota Timika. Para penderita mengaku sangat tersiksa dengan kondisi demikian.

LP, warga Nawaripi mengaku wabah mata merah menyerang sejak 3 minggu lalu. Dia bersama keluarga dan tetangga sekitar terkena mara merah selama berhari-hari.

ads

“Pokoknya lima hari benar-benar tersiksa. Mata bengkak, pengelihatan susah, air mata keluar terus,” ungkapnya.

Ia mengaku awalnya mata terasa perih, lalu diikuti rasa sakit dan bengkak. Mereka mengandalkan obat tetes mata insto namun ternyata tidak mempan.

“Setelah search di google akhirnya kami konsumsi asamevenamat dan vitamin C, itu baru rasa sakitnya berkurang,” paparnya.

Bukan hanya LP, sejumlah warga lain mengaku mengalami hal serupa. YD dikonfirmasi fajarpapua.com di Gereja Katolik Sempan pada Minggu (15/8) mengaku terkena mata merah dari istrinya. Sedangkan sang istri tertular dari anaknya yang masih SD.

“Rasanya mata sakit sekali. Banyak yang kena, mungkin lagi wabah,” ujar YD yang 7 hari terpaksa mendekam dalam rumah.

Menanggapi hal demikian, Direktur RSUD Mimika, dr Antonius Pasulu dikonfirmasi Senin (15/8) pagi mengemukakan, kasus mata merah (konjungtivitis) memang ada beberapa yang datang berobat di poli mata RSUD.

Namun, kata dia, sampai saat ini belum dapat dikatakan wabah karena kasus mata merah yang datang di RSUD sangat bervariasi, ada yang disebabkan oleh alergi, iritasi, infeksi virus atau bakteri, masuknya benda asing di mata, adanya selaput yang tumbuh di mata, benturan/trauma mata, pecahnya pembuluh darah di mata karena peningkatan tekanan, dan lain-lain.

“Kasus mata merah juga tidak dominan, karena banyak kasus lain yang berobat di poli mata bukan akibat mata merah, tetapi karena kelainan lain di mata,” ungkapnya.

Namun dia menyarankan sebaiknya masyarakat perlu mewaspadai mata merah yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang dapat menyebar dengan cepat melalui kontak langsung atau tidak langsung dari cairan mata pasien yang terinfeksi.

“Sebaiknya membiasakan mencuci tangan dan jangan sering menyentuh/mengucek mata,” sarannya.(ana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *