Jayapura,fajarpapua.com– Pertumbuhan ekonomi Papua pada Triwulan II 2022 tumbuh tinggi sebesar 14,38 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Nasional yang sebesar 5,44 persen.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Papua, Juli Budi Winantya, mengatakan pertumbuhan ekonomi Papua didorong oleh pertumbuhan Lapangan Usaha (LU) pertambangan dan penggalian serta LU transportasi.
“Dari sisi permintaan, pertumbuhan disumbangkan oleh konsumsi rumah tangga (RT),”ungkap Juli Winantya, Senin (22/8).
Juli menyampaikan, transaksi ekonomi masyarakat yang tercermin pada beberapa indikator keuangan maupun sistem pembayaran ikut mendorong pertumbuhan ekonomi. Kredit konsumsi pada triwulan II 2022 tumbuh 6,37 persen, lebih tinggi dibanding triwulan maupun tahun sebelumnya. Nilai transaksi ATM ditambah Debet juga tumbuh melejit sebesar 43,13 persen.
“Perang Russia Ukraina memberikan tekanan peningkatan harga energi dan ancaman krisis pangan. AU dan beberapa komoditas pangan seperti bawang merah, minyak goreng dan cabai rawit menjadi pendorong utama inflasi per Juli 2022. BI terus berkoordinasi dengan TPIP dan TPID untuk melakukan pengendalian inflasi,”kata Juli.
Lanjut dia, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran penting bagi perekonomian Indonesia maupun Papua, terlihat dari tingginya pangsa UMKM terhadap jumlah perusahaan, serapan tenaga kerja maupun sumbangan PDB. Penting untuk UMKM memaksimalkan penggunaan teknologi digital agar dapat terus bersaing di era digital.
Sementara itu, kata Juli, jumlah merchant maupun nominal transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus mengalami pertumbuhan pesat di Papua.
“Per Juni 22, jumlah merchant QRIS telah mencapai 117.833. Sementara jumlah nominal transaksi padaBulan Mei mencapai Rp5,94 milyar, meningkat 19 kali lipat di banding Mei 2021,”ujarnya.
Juli menambahkan, pada 18 Agustus 2022, telah diluncurkan uang Rupiah kertas TE 2022. Terdapat penguatan uang Rupiah pada 3 aspek, yaitu penguatan desain, penguatan keandalan unsur pengamanan dan penguatan ketahanan bahan uang. Gambar utama bagian depan maupun belakang masih dipertahankan.(hsb)