BERITA UTAMAMIMIKA

Terminal Bayangan di Kota Timika Marak, Para Sopir Mengeluh Penumpang Makin Kurang, 5 Jam Baru Penuh

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
16
×

Terminal Bayangan di Kota Timika Marak, Para Sopir Mengeluh Penumpang Makin Kurang, 5 Jam Baru Penuh

Share this article
IMG 20220831 WA0014
Parkir di bahu Jalan - Terminal Bayangan mobil orange di Jalan Yos Sudarso - Mapurujaya

Timika, fajarpapua.com – Terminal merupakan salah satu komponen dari sistem transportasi yang mempunyai fungsi utama sebagai tempat pemberhentian sementara untuk menaikan dan menurunkan penumpang dan barang hingga sampai ke tujuan akhir suatu perjalanan.

Munculnya terminal bayangan (pangkalan,red) mobil angkutan umum seperti mobil berwana orange (trayek Timika – Pomako), abu-abu (trayek Timika SP 2 – 3), kuning (angkutan dalam kota), putih (rute Timika – Mile 32) menciptakan pemandangan yang kurang sedap. Apalagi diikuti kian menjamurnya pangkalan mobil rental, pick up dan ojek di kota Timika.

ads

Di sini timbul pertanyaan, persoalan ini menjadi tanggung jawab siapa, apakah Dinas perhubungan Kabupaten Mimika? Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika? atau Organisasi Transportasi Darat (Organda) Timika?.

Walau demikian, warga yang menggunakan jasa transportasi itu pasti saja merasa bersyukur karena mudah diakses.

Munculnya beberapa terminal bayangan itu tidak serta merta hadir dengan sendirinya. Kondisi demikian mengikuti laju perkembangan dan kemajuan pembangunan Kota Timika.

Kali ini wartawan fajarpapua.com berhasil mewawancarai para sopir angkutan pedesaan trayek D dengan rute Timika – Mapurujaya, Distrik Mimika Timur.

“Kami menyesuaikan dengan masyarakat. Kami sudah pernah ditertibkan Dinas agar tidak menaikan dan menurunkan penumpang di jalan umum atau pangkalan tertentu. Tapi tidak bertahan lama,” kata Adrian, salah seorang sopir.

Dikatakan para sopir sudah bertahan di terminal bayangan, meski selalu dipersoalkan. Sebab jika mereka tetap kembali di terminal umum, juga sepi penumpang.

“Yah sampai saat ini kami memilih dua titik antar dan jemput penumpang. Terminal Pasar Sentral dan terminal bayangan di Sp. 1,” katanya.

Dikatakan, langkah mengembalikan para sopir angkot ke terminal yang disediakan membuat sepi penumpang. Malah warga memilihnaik truk atau pick up ke Mapurujaya dan Pomako.

“Sejak diterbitkan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Perhubungan, kami kembali parkir di Terminal Pasar Sentral. Di terminal, para sopir harus mengantri giliran untuk menaikan penumpang menuju Mimika Timur,” tukasnya.

Pantauan fajarpapua.com di terminal Pasar Sentral membenarkan apa yang dikeluhkan sopir.

Dimana sejak pagi atau jam 09.00 mengantri penumpang, satu unit kendaraan roda empat plat kuning itu baru bisa berangkat pukul 13.00 setelah penumpang penuh. Dengan kata lain, mereka harus menunggu sekitar 5 (lima) sampai 6 (enam) jam per mobil.

Rupanya, kata salah satu sopir, perbandingan antara para sopir di Terminal Pasar Sentral Timika dan di Terminal Bayangan SP 1, lebih lancar para sopir terminal yang mangkal di terminal SP 1.

Walaupun begitu, pasang surutnya penumpang mobil berwarna orange itu masih tetap eksis melayani Kota Timika sejak dahulu mana kala jalan raya poros utama Timika – Pomako itu masih rusak atau belum diaspal.

Tampe, adalah salah satu sopir senior yang aktif sampai hari ini. Dia mengakui jika saat ini, rekan-rekan sesama sopir angkutan Umum yang tergabung dibawah Organisasi Kendaraan Umum (Organda) Timika bersama dengan kendaraan angkutan umum lainya seperti mobil trayek SP 2-3, Kuala Kencana dan Mobil Kuning atau rute dalam kota masih aktif melayani penumpang.

“Kita juga aktif bayar retribusi terminal per tahun dan ijin trayek, fiskal. Walaupun mungkin beberapa anggota kita ada juga mati KIR kendaraanya, namun itu persoalan teknis yang mudah diurus karena berhubungan dengan keselamatan penumpang,” imbuh Tampe.

Tampe berharap agar Pemerintah Daerah melalui Dinas Perhubungan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mimika dapat melihat ini.(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *