BERITA UTAMAMIMIKA

Anak-anak Terjun ke Jasa Tutup Karton, Dinsos Mimika Mengaku Belum Terima Laporan Eksploitasi Anak Dibawah Umur

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
31
×

Anak-anak Terjun ke Jasa Tutup Karton, Dinsos Mimika Mengaku Belum Terima Laporan Eksploitasi Anak Dibawah Umur

Share this article
IMG 20221020 WA0006
Aktivitas jasa tutup karton yang melibatkan anak-anak dibawah umur marak terjadi di Timika. Foto: Dok.

Timika, fajarpapua.com – Maraknya anak-anak yang terjun ke jasa tutup jok kendaraan bermotor di Timika hingga kini masih belum tersentuh organisasi perangkat daerah terkait.

Padahal aktivitas yang dilakukan sejak sekitar siang bahkan hingga malam hari itu bisa dinilai sebagai bentuk eksploitasi orang tua kepada anak-anak.

iklan
Banner Iklan
iklan

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mimika, Marthen Malissa mengatakan pihaknya masih belum menelusuri adanya dugaan mempekerjakan anak dibawah umur.

“Kami belum menerima laporan bahwa ada satu organisasi yang mem backup mereka kalau sampai mempekerjakan anak itu (anak karton), kami belum menelusuri,” ujarnya kepada fajarpapua.com di Timika, Kamis (20/10).

Menurutnya jika sudah dalam kondisi parah yang menyebabkan anak itu tertekan, maka akan dilakukan pencarian orang tuanya agar tidak sampai bertiduran di pinggiran jalan.

“Kalau memang sudah dalam kondisi parah, kita cari orang tuanya, contoh kasus di SP 2 yang sampai tidur di pinggir jalan, kita benahi, kita mandikan lalu kita cari orang tuanya,” katanya.

Terkait Eksploitasi atau mempekerjakan anak dibawah umur pihaknya sampai saat ini belum bisa menduga adanya anak dibawah umur yang dipekerjakan seperti itu.

“Kalau kita mendapatkan anak seperti itu ya kita bawa ke orang tuanya, kita kasih edukasi,” ucapnya.

Dikatakan bahwa selain itu, mungkin ada faktor kesenjangan ekonomi keluarga yang membuat langkah langkah mencari jalan yang ringkas dengan seperti itu.

“Itulah desakan ekonomi yang membuat orang mengambil langkah singkat seperti itu. Tanpa mempertimbangkan resiko intelektual anak anak kita. Tidak mungkin anak-anak kita ini dari kecil sampai besar hidup di jalanan. Nah itulah yang kita benahi sebenarnya, seluruh stakeholder juga, Satpol PP sebagai Polisinya Pemerintah,” pungkasnya. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *