Jayapura, fajarpapua.com- Misteri motif oknum anggota TNI AL berinisial Peltu HS menembak mati pria bernama Tri Mulyono (53) mulai terkuak.
Oknum yang bertugas di Lantamal X Jayapura tersebut nekat menembak korban diduga karena asmara terlarang, dimana bersangkutan diduga menjali hubungan dengan istri korban.
Romansa antara Peltu HS dan istri korban, yakni wanita inisial PR (51) disinyalir mulai tumbuh pada saat keduanya bertemu saat reuni salahsatu SMP di Tahun 2000 lalu di Jayapura.
“Penembakan itu diduga bermotif hubungan asmara antara pelaku dan istri korban. Dari sejumlah keterangan, asmara terlarang itu muncul saat keduanya saling menghadiri reunian sekolah,” ujar Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon, Jumat (21/10).
Antara pelaku dan istri korban lanjutnya memang merupakan teman satu sekolah semasa SMP dan bertemu kembali saat keduanya menghadiri reuni dua tahun lalu.
“Diduga saat reuni itulah pelaku dan istri korban ada rasa saling suka sehingga secara intens sering bertemu. Rasa saling suka itu muncul usai mereka menghadiri acara reuni,” katanya.
Diserahkan ke Pomal X Jayapura
Dalam kesempatan itu Kombes Vicktor mengatakan pihaknya sudah melimpahkan kasus tersebut ke Pomal X Jayapura.
Hal itu dilakukan terkait status Peltu HS yang merupakan anggota TNI AL yang masih bertugas di Lantamal X Jayapura.
“Polisi hanya menangani laporan kejadian awal saja. Begitu diketahui pelakunya oknum TNI AL tentu kasus ini kami limpahkan ke Pomal. Semua bukti-bukti awal yang kami kumpulkan juga sudah kami serahkan,” katanya.
Sementara itu, Danlantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Feryanto Pardamean Marpaung sebelumnya menjelaskan kronologi penembakan maut ini.
Penembakan maut itu terjadi di Perumahan Permata Indah Kamkei Distrik Abepura, Kota Jayapura, Rabu (19/10) sekitar pukul 17.50 WIT.
“Istri korban berinisial PR sedang perjalanan pulang dari bekerja menggunakan mobil. Pada saat masuk ke perumahan Permata Indah Tanah hitam, PR melihat pelaku sudah menunggu di pinggir jalan menuju rumahnya,” ujar Feriyanto kepada wartawan di Mako Lantamal X Jayapura, Kamis (20/10).
Menurut Feriyanto, istri korban sempat berusaha menghindar tetapi Peltu HS mengejar dan mencegat mobilnya. Peltu HS juga mengetuk kaca mobil karena hendak menemui PR.
“Istri korban tidak menuruti permintaan pelaku dan menelepon korban yakni suaminya untuk datang menolong. Ketika pelaku masih mengetuk-ngetuk jendela mobil, dari arah belakang korban datang sambil berteriak ke pelaku agar tidak mengganggu istrinya, korban memukul pelaku,” ujarnya.
Korban dan Peltu HS akhirnya berduel di lokasi. Selanjutnya Peltu HS mengeluarkan pistol jenis revolver dan menembak korban.
“Korban meninggal di tempat. Setelah itu pelaku juga menembakkan dirinya,” imbuhnya.
Masyarakat sekitar yang mendengar letusan senjata akhirnya keluar dari rumah masing-masing. Melihat korban tergeletak, masyarakat yang mengenali korban segera membawanya ke RSUD Abepura.
Sementara Peltu HS diketahui mengakhiri hidupnya dengan menembak bagian dagunya. Peltu HS akhirnya ikut meninggal dunia.
“Karena luka yang sangat parah pelaku dinyatakan meninggal dunia,” katanya. (red)