Timika, fajarpapua.com – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke-94 yang jatuh tepat pada tanggal 28 Oktober, Kelompok Cipayung Mimika yang terdiri dari PMII, PMKRI, GMKI, GMNI dan HMI menggelar Coffee Morning di Mels Cafe, Jl. Hassanudin, Mimika, Papua Tengah, Sabtu (29/10).
Sesuai tema “Pemuda Dalam Bingkai Eme Neme Yauware” yang diusung, pada kegiatan Coffee Morning ini mendiskusikan berbagai dinamika yang terjadi di Kabupaten Mimika dengan menghadirkan Plt. Bupati Mimika, Johannes Rettob, Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putera dan Akademisi, Jimmy Rungkat sebagai narasumber.
Pada Coffee Morning tersebut, terdapat salahsatu hal yang menjadi sorotan Plt. Bupati Mimika. Yakni dualisme yang kerap terjadi di kubuh sejumlah organisasi dimana hal tersebut dianggap sangat berpengaruh terhadap kekompakan muda-mudi di Kabupaten Mimika dengan berbagai perpecahan yang ada.
“Kalian ini kan diluar daripada organisasi-organisasi yang hanya terbentuk di kabupaten saja, tapi kan ada organisasi yang mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, nasional, kamu tinggal lihat organisasi di atasnya dia berpihak kemana, yang mana yang benar udah ikut itu aja,” ujar Plt. Bupati.
Plt. Bupati menegaskan, dirinya tak ingin pemuda terpecah belah di era kepemimpinannya hanya karena permasalahan internal yang kemudian menjadi kecemburuan sentris yang menimbulkan perpecahan.
“Jangan sampai di era saya ini pemuda pecah,” tegasnya.
Ia pun berpesan kepada seluruh pemuda-pemudi terutama yang bernaung didalam lingkup organisasi baik kelompok Cipayung yang terdiri dari PMII PMKRI, GMKI, GMNI dan HMI serta seluruh organisasi kepemudaan lainnya di Kabupaten Mimika agar tetap kompak dan terus bersinergi untuk membangun Kabupaten Mimika menjadi lebih baik.
“Saya akan kembalikan kepada kalian, saya akan bersikap secara bijak, kita (pemerintah) tidak boleh mengintervensi, tapi kalian sebagai anak muda harus kritis melihat ini, tapi kalau kalian juga ikut kemana-mana karena kepentingan dan lain-lain itu yang tidak boleh,” pungkasnya. (isa)
