BERITA UTAMAMIMIKAOLAHRAGA

Papua Football Academy, Wujud Peran Serta PT Freeport Indonesia dalam Pengembangan Olahraga Sepakbola di Tanah Air, Ini Kata Legenda Timnas….

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
71
×

Papua Football Academy, Wujud Peran Serta PT Freeport Indonesia dalam Pengembangan Olahraga Sepakbola di Tanah Air, Ini Kata Legenda Timnas….

Share this article
58154044 6390 43d8 a9f7 d273c81662de
Papua Football Academy

PT FREEPORT INDONESIA selama ini telah berkomitmen ikut berperan aktif dalam mengembangkan sumber daya manusia Papua terutama melalui olahraga sepak bola.

Guna mewujudkan komitmennya, perusahaan tambang itu melahirkan Papua Football Academy (PFA) sebagai wadah untuk mengembangkan talenta terbaik putra-putra daerah di Tanah Papua.

Dalam pengelolaan PFA yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2022 lalu, Freeport tidak main-main dan sangat serius.

Hal ini selain menyiapkan seluruh infrastruktur yang mumpuni, Freeport juga menyiapkan tim manajemen PFA yang memang memiliki jam terbang di persepakbolaan tanah air.

Salahsatu langkahnya adalah menunjuk langsung Wolfgang Pikal sebagai Direktur Papua Football Academy dan Weshley Hutagalung sebagai Operator Papua Football Academy.

Selain menunjuk Pikal yang diketahui sebagai mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia semasa ditangani oleh Alfred Riedl, PFA yang bermarkas di Mimia Sports Complex, Timika juga membawa Ardiles Rumbiak salahsatu mantan punggawa Persipura Jayapura untuk bergabung dalam akademi.

Sementara untuk penerapan pelatihan sepakbola, manajemen PFA mengadopsi kurikulum yang diterapkan oleh akademi sepakbola di Negara Jerman yang diketahui sebagai salahsatu kiblat sepakbola dunia.

Selain menyiapkan fasilitas berlatih sepakbola dalam akademi, Freeport juga memberikan beasiswa pendidikan formal kepada 30 siswa yang terpilih masuk dalam PFA.

Weshley Hutagalung sebagai Operator Papua Football Academy dalam satu kesempatan mengungkapkan, kehadiran akademi ini merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat Papua.

PFA yang disponsori oleh Freeport lanjutnya akan menjadi wadah bagi putra terbaik Papua yang memiliki potensi sebagai atlet sepakbola.

PFA sendiri dibentuk bukan hanya untuk mengembangkan atlet sepakbola tetapi juga untuk membentuk pesepakbola sebagai individu berkarakter dan berkualitas melalui sepak bola.

“Di sepak bola ini mengajarkan bagaimana tentang berjuang, menghargai perbedaan, waktu dan komitmen. Kita membentuk anak-anak ini bukan hanya tentang sepak bola, tetapi juga memberikan materi sekolah dan mereka harus ada ijazah,” sebutnya.

Ini Kata Dua Legenda Timnas Soal PFA

Dua legenda Timnas Sepakbola Indonesia yakni Rochy Putiray dan Apples Tecuari memberikan apresiasi kepada Freeport yang mendukung dan melahirkan program Papua Football Academy (PFA).

“Saya mengapresiasi dan mendukung pembentukan PFA, ide ini seharusnya sejak dahulu dan saya berharap jangan sampai berhenti ditengah jalan,” kata Rocky Putiray yang saat ini ditunjuk sebagai Pelatih Kepala Waanal Brothers FC saat ditemui di Lapangan Sepakbola Mile 21, Jumat (4/11) lalu.

Menurut mantan striker Timnas Indonesia ini, PFA bisa menjadi wadah pengembangan pemain di Papua yang memiliki banyak potensi pesepakbola andal.

Bahkan PFA menurutnya juga memiliki fasilitas “paling wah” atau terbaik diantara seluruh akademi sepakbola di Tanah Air.

“Setahu saya, fasilitas yang dimiliki dan disediakan PFA untuk para pemain binaannya adalah yang terbaik di Indonesia. Namun demikian, saya berharap yang dipikirkan juga sampai seberapa jauh (karir) mereka kedepannya,” ungkapnya.

Rochy yang pernah memperkuat sejumlah klub di Tanah Air dan juga mancanegara ini berpendapat, manajemen di PFA dan juga asosiasi di daerah harus memiliki perencanaan terkait masa depan pemain.

Apresiasi juga disampaikan Aples Tecuari salahsatu pesepak bola asal Papua yang bersinar di era 90-an hingga 2000-an.

Bagi Aples yang mengawali karir dengan mengikuti program Primavera di Italia, kehadiran PFA sangat positif bagi perkembangan sepakbola di Mimika dan Papua pada umumnya.

“Ini sesuatu yang luar biasa, Freeport bisa menghadirkan akademi yang membina pesepakbola usia dini. Saya percaya talenta Papua tidak pernah habis. Saya yakin kalau diperhatikan dengan serius pasti akan menghasilkan sesuatu,” ucapnya.

Aples berharap, pembinaan yang dilakukan oleh PFA dalam berlanjut terus ke jenjang yang lebih tinggi dan tidak hanya diawal-awal saja.

Karena dirinya yakin, jika pembinaan dilakukan secara serius pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik sebagaimana harapan Presiden RI Joko Widodo saat meresmikan PFA ini.

Ia mencontohkan dirinya saat usia kelas 3 SMP yang hanya memiliki dasar sepakbola minim berhasil ditingkatkan kemampuannya berkat pelatihan di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Irian Jaya pada 1990.

Hal itu yang kemudian membawa dirinya terpilih memperkuat tim PON Irian Jaya, hingga akhirnya dipanggil ke Timnas Indonesia U-21 dan juga Timnas Indonesia senior.

Aples juga berharap kepada para siswa PFA untuk terus berlatih serius dan bersungguh-sungguh sehingga materi pelatihan yang diberikan oleh tim pelatih dapat diserap dengan baik.

“Sesuatu yang dibangun PFA saat ini adalah langkah yang luar biasa, sebagai pesepakbola saya menilai akademi ini menjadi dambaan anak-anak Papua,” tutupnya. (Mustofa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *