Jayapura, fajarpapua.com – Perum Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat menyebutkan ketersediaan stok beras mencapai 32 ribu ton atau mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama empat bulan.
Wakil Pimpinan Kanwil Bulog Papua dan Papua Barat Dedy Apriliady di Jayapura, Jumat, mengatakan pihaknya terus menjaga stabilitas pangan sehingga harga sampai saat ini tidak bergejolak.
“Tapi memang Papua masih bergantung dari luar daerah seperti kiriman dari Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jakarta dan lainnya,” katanya.
Menurut Dedy, untuk pasokan beras saat ini bisa dipenuhi dari Kabupaten Merauke untuk kebutuhan lokal, meski sebagian beras tersebut juga digeser ke sejumlah kabupaten/kota di Papua.
“Papua belum bisa swasembada beras, karena beras Merauke masih sebatas memenuhi kebutuhan lokal dan sebagian beras tersebut digeser ke Timika, Jayapura, Manokwari dan Sorong. Tapi untuk penuhi kebutuhan Papua dan Papua Barat kami masih datangkan dari luar,” ujarnya.
Ia menjelaskan pihaknya belum memberikan sinyal kepada pemerintah untuk melakukan alternatif dalam upaya memenuhi pasokan cadangan beras pemerintah (CBP), salah satunya dengan impor.
“Berdasarkan data persediaan beras Public Service Obligation (PSO) berjenis medium yang akan didistribusikan kepada TNI-Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) masih dalam kategori aman,” katanya lagi.
Dengan total 25 gudang Bulog yang bersiaga di seluruh wilayah Papua serta ketahanan terjaga hingga empat bulan ke depan, maka diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir apalagi ada pasar murah yang dibuka setiap jam kerja.(ant)
