BERITA UTAMAPAPUA

Gempa Susulan Hantui Jayapura, BPBD Minta Warga Tidak Panik, Tapi Harus Tetap Waspada

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
8
×

Gempa Susulan Hantui Jayapura, BPBD Minta Warga Tidak Panik, Tapi Harus Tetap Waspada

Share this article
IMG 20230103 WA0066
Ilustrasi

Jayapura, fajarpapua.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura menghimbau warga agar tidak khawatir banyaknya gempa susulan yang terjadi di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura sejak Senin (2/1) hingga Selasa (3/2/2023) hari ini.

“Masyarakat jangan terpengaruh dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jayapura, Jan Willem Rumere.

ads

Dikemukakan, terjadinya gempa susulan adalah proses untuk mencapai titik keseimbangan baru pasca terjadinya gempa bumi dan lazim terjadi pada gempa-gempa besar.

“Untuk itu, kepada masyarakat kami himbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” ujarnya.

Dikatakan, bagi warga yang tinggal di lereng-lereng bukit agar mewaspadai terjadinya longsor sebagai dampak gempa bumi, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga bulan April 2023 berdasarkan data dari BMKG yang dapat menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi (banjir, longsor).

Jan Rumere mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dengan membentuk relawan- relawan penanggulangan bencana disetiap kampung secara mandiri untuk meminimalkan risiko bencana.

Ia menuturkan, berdasarkan data BMKG wilayah V terkait informasi gempa magnitudo 4,9 dan rangkaian gempa susulan yang terjadi di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

“Jayapura merupakan wilayah dengan potensi kejadian gempa bumi tinggi akibat adanya Subduksi Utara Papua dan patahan aktif yang melintasi wilayah Jayapura sebagai sumber gempa,” ujarnya.

Gempa bumi dapat terjadi kapan saja dengan berbagai variasi kekuatan dan hingga saat ini belum bisa diprediksi kapan akan terjadi.

Jan Rumere mengungkapkan, berdasarkan katalog BMKG, di wilayah Jayapura pernah terjadi gempa bumi kuat, diantaranya. Gempa Jayapura 10 Januari 1971 dengan magnitudo 7,3 dirasakan VI – VII MMI di Jayapura, menyebabkan bangunan retak.

Kemudian Gempa 23 Juli 1979 dengan magnitudo 5,3 dirasakan IV MMI di Kota Jayapura. Gempa 19 Desember 1995 dengan magnitudo 6,5 dirasakan IV MMI di Jayapura, mengakibatkan longsor di Wamena.

Selanjutnya gempa 28 Oktober 2017 dengan magnitude 4,7 dirasakan IV MMI di Kota Jayapura mengakibatkan kerusakan bangunan di Mall Jayapura dan bangunan di gedung Lantamal X.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG gempa susulan yang terpantau hingga tanggal 3 Januari 2023 pukul 12:43 WIT terdapat 155 aktivitas gempa bumi susulan, gempa-gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *