BERITA UTAMAMIMIKA

IPN Didukung Freeport Kembali Buka Program Apprentice 2023, Sebanyak 39 Peserta Lolos Seleksi

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
341
×

IPN Didukung Freeport Kembali Buka Program Apprentice 2023, Sebanyak 39 Peserta Lolos Seleksi

Share this article
IMG 20230105 WA0025
Vice President of Community Relations PTFI Engel Enoch memakaikan helm kepada salah satu peserta menandai dibukanya Program Apprentice 2023.Foto : Istimewa

ads

Timika, fajarpapua.com – Institute Pertambangan Nemangkawi (IPN) yang didukung PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali membuka program kegiatan pelatihan siswa magang (Apprentice) Tahun 2023.

Untuk Tahun 2023 ini, dari target peserta sebanyak 56 orang baru sebanyak 39 peserta yang dinyatakan lolos seleksi.

Adapun ke 39 peserta program seluruhnya merupakan putra-putri Amungme Kamoro dan lima suku kekerabatan

Kegiatan Apprentice dibuka secara langsung oleh Vice President of Community Relations Engel Enoch didampingi Senior Manager IPN Soleman Faluk di Kampus IPN Kuala Kencana, Kamis (5/1).

Menurutnya 39 peserta tersebut dibagi menjadi tujuh program jurusan yaitu Carpenter 8 siswa, Operator 8 siswa, Fix plan opertonal 4 siswa, Welder 5 siswa, HDM 3 siswa, Admin 5 siswa dan Electric 6 siswa.

Mewakili Manajemen PTFI, Engel Enoch dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program yang menjadi komitmen PTFI dalam menyiapkan SDM putra putri Amungme dan Kamoro serta kekerabatannya dalam menghadapi tantangan dan perubahan yang banyak terjadi selama PTFI beroperasi.

Hasil dari program ini lanjutnya, salah satunya sampai hari ini sudah banyak putra daerah yang memiliki pendidikan yang tinggi dan minimal SMA.

“Dengan demikian para putra daerah sudah mampu untuk berkompetisi karena tantangan dunia secara global salah satunya dunia kerja yang mengharuskan untuk berkompetisi dan bersaing,” katanya.

Menurutnya kegiatan ini bukanlah akhir dari suatu perjuangan bagi para peserta tetapi merupakan awal dari kompetisi yang akan terus terjadi nantinya. Oleh sebab itu masih harus perlu belajar dan memiliki cara berfikir yang berbeda.

“Ditempat ini kalian bukan saja belajar tetapi main setnya harus berubah dan harus berkembang. Harus memiliki cara berfikir hidup itu harus berjuang jangan nyaman dengan yang sudah kita terima hari ini,” tuturnya.

Ia berpesan kepada para peserta agar bisa bergaul dan terbuka dengan siapa saja tidak memandang suku atau apapun untuk menjalin hubungan dan membuka wawasan diri terhadap perbedaaan yang ada.

“Jadi jangan sampai kalian hanya berkumpul dengan sukunya sendiri, disini semua orang Papua dari sembilan suku jangan sampai nanti berkelompok-kelompok sesuai sukunya itu jangan. Kita harus berbaur bersama dan belajar bersama,”ungkapnya.

” Selain itu harus bisa menjaga kepercayaan yang sidah diberikan untuk mengikuti kegiatan. Sehingga harapannya program seperti ini terus berjalan,”imbuhnya.

Sementara Senior Manager IPN, Soleman Faluk saat ditemui usai pembukaan kegiatan mengatakan, ada perubahan waktu dalam kegaitan tersebut yang biasanya 1,5 tahun menjadi 1 tahun.

Hal tersebut menurutnya bukan berarti menurunkan kualitas tetapi melihat peluang tahun berikutnya.

“Dengan 1 tahun kita maksimalkan dengan kompetensi yang dituntut hari ini sesuai dengan kebutuhan kerja. Sebelumnya kita sudah melakukan peninjauan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja,” tuturnya.

Soleman mengungkapkan untuk materi pelatihannya masih sama yaitu dikelas dan dilapangan.

“Setelah mereka belajar dikelas mereka kita tempatkan di departemen-departemen mitra kami yaitu kontraktor. Jadi tidak hanya dikelas saja tapi mereka akan mendapatkan nilai tambah pada dunia kerja,”jelasnya.(ron)

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *