Jayapura, fajarpapua.com– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Papua dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Papua bersinergi bersama dalam berbagai kegiatan.
Salah satunya kajian bersama terkait topik-topik strategis perekonomian Papua.
Hal ini dilakukan dalam upaya pembangunan ekonomi Papua memerlukan sinergi bersama terutama untuk pengembangan sumber pertumbuhan baru yang memperkuat pondasi ekonomi Papua.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Juli Budi Winantya mengatakan, kajian bersama BI dan ISEI Papua yang dilaksanakan pada tahun 2022 yang lalu mengangkat tema terkait penggunaan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.
“Kota Agats, Kabupaten Asmat dipilih menjadi obyek penelitian karena penggunaan kendaraan listrik yang masif oleh masyarakat. Lebih dari 90 persen masyarakat di Kota Agats menggunakan kendaraan listrik dalam aktivitas sehari-hari,”ujar Juli Budi Winantya, Selasa (24/1).
Ia mengatakan, hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan tenaga listrik didukung oleh permintaan masyarakat dan dukungan kebijakan pemerintah.
Selain itu, kebijakan pemerintah terkait penyediaan barang publik, infrastruktur, dan biaya produksi turut mendukung potensi kendaraan listrik di Agats.
Penggunaan kendaaran listrik yang masif dapat terjadi karena menawarkan hemat tenaga dan waktu, kenyamanan, aksesibiltas yang mudah, trendy, dan stylist.
Menurut Juli, pelaksanan kajian bersama akan terus berlanjut di tahun 2023 ini.
Tema kajian yang diangkat di tahun ini berkaitan dengan sumber pertumbuhan baru sebagai mesin penggerak ekonomi khususnya pasca terbentuknya daerah otonomi baru (DOB).
Lebih lanjut dikatakan Juli, sumber pertumbuhan baru yang menjadi fokus kajian tahun ini adalah pengembangan pariwisata. Beberapa destinasi utama potensial seperti wisata maritim di Nabire dan Biak dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Kajian di bidang pariwisata sekaligus selaras dengan rencana pelaksanaan Sail Teluk Cenderwasih di tahun ini,”tambahnya.(hsb)