BERITA UTAMAPAPUA

TNI-Polri Bantah akan Serbu Distrik Paro di Kabupaten Nduga, Pangdam: Itu Hoax

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
8
×

TNI-Polri Bantah akan Serbu Distrik Paro di Kabupaten Nduga, Pangdam: Itu Hoax

Share this article
IMG 20230211 WA0004
Konferensi pers terkait masalah teror KKB Paro Nduga di di Kantor Pelayanan Polres Mimika, pada Jumat (10/2).Foto : Ryeno

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Timika, fajarpapua.com – TNI dan Polri menegaskan tidak akan melakukan penyerbuan maupun tindakan militer ke Distrik Paro, Kabupaten Nduga.

Hal ini disampaikan karena saat ini beredar isu-isu yang mengatakan TNI-Polri akan melakukan operasi militer serta upaya paksa maupun tindakan kekerasan dan pengeboman di Distrik Paro.

Pangdam XVII Cendrawasih Mayjen (TNI) Muhamad Saleh Mustafa dalam Konferensi Pers yang digelar di Kantor Pelayanan Polres Mimika, pada Jumat (10/2) mengatakan, TNI-Polri bekerja atas kepentingan negara.

Untuk penanganan kasus di Distrik Paro, pihaknya melibatkan berbagai unsur baik dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan pemerintah daerah yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa manusia.

“Itu tidak benar alias hoax, yang benar bahwa masyakarat melakukan eksodus ke Kenyam karena ulah dari KKB kelompok Egianus Kogoya. Bupati Nduga meminta kami untuk membantu warganya dalam melakukan eksodus, dan tadi pagi kami sudah melakukan operasi penyelamatan dengan prioritas ibu-ibu hamil anak-anak maupun orang tua,” tegas Pangdam

Menurut Pangdam dalam penyelesaian kasus di Distrik Paro upaya pertama yang dilakukan yaitu membuka ruang dialog, namun jika tidak berhasil maka akan dilakukan operasi penegakan hukum.

Sementara Wakapolda Papua Brigjen (Pol) Ramdani Hidayat mengatakan dalam proses operasi kemanusiaan yang tengah dilakukan, pihaknya memprioritaskan ibu-ibu hamil, anak- anak maupun orang tua yang sudah renta.

“Kami sudah berhasil mengevakusi 25 orang masyarakat terdiri dari 12 orang dewasa yaitub4 laki – laki dan 8 Perempuan serta 13 anak – anak dengan rincian 10 laki – laki dan 3 perempuan. Sementara ini sudah berada di Kenyam untuk didiberi tindakan medis,” ujar Wakapolda.

Seperti halnya Pangdam XVII Cenderawasih, Wakapolda Papua juga menepis isu hoax yang beredar di masyarakat terkait ada upaya penyerbuan oleh TNI dan Polri di Distrik Paro.

“Isu yang disampaikan oleh kelompok Egianus Kogoya itu tidak benar, yang kami lakukan disana hanya tindakan kemanusiaan dan tindakan penegakan hukum,”ujarnya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *