BERITA UTAMAMIMIKA

Kabar Buruk untuk Petani, Tahun Ini Kabupaten Mimika Hanya Dapat Jatah Pupuk NPK 500 Ton dan Urea 1200 Ton untuk 9 Komoditas

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

Kabar Buruk untuk Petani, Tahun Ini Kabupaten Mimika Hanya Dapat Jatah Pupuk NPK 500 Ton dan Urea 1200 Ton untuk 9 Komoditas

Share this article
8ab039de 7ff3 4860 b11e ea300edadddd
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mimika, Alice Wanma

Timika, fajarpapua.com – Kebutuhan petani Kabupaten Mimika akan pupuk bersubsidi nampaknya belum juga akan segera terpenuhi dalam waktu dekat ini.

Ini setelah Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mimika mengkonfirmasi pada Tahun ini 2023 hanya mendapat jatah pupuk subsidi jenis NPK dan urea dalam jumlah terbatas.

Ads

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mimika, Alice Wanma kepada fajarpapua.com, Rabu (15/2) mengatakan Kabupaten Mimika hanya akan mendapatkan jatah pupuk NPK sebanyak 500 ton.

Sementara untuk pupuk subsidi jenis urea Kabupaten Mimika hanya akan mendapatkan kuota sebanyak 1.200 ton lebih atau tepatnya 1.221,595 ton.

Selain itu jumlah komoditas yang mendapat subsidi pupuk juga mengalami penurunan dibanding pada Tahun 2021 lalu.

“Pada Tahun 2021, Kabupaten mendapatkan subsidi untuk 70 komoditi denga enam macam pupuk. Pada Tahun 2022 dan 2023 ini turun hanya 9 komoditi yang disubsidi dengan dua macam pupuk,” ujarnya ditemui wartawan di ruang kerjanya.

Kedua pupuk subsidi tersebut dialokasikan untuk komoditi Tanaman Pangan yakni Padi, Jagung dan Kedelai serta komoditas Hortikultura seperti Cabe, Bawang Merah dan Bawang Putih dan komoditi Perkebunan seperti tebu, coklat, kakao dan kopi.

Dengan jatah tersebut kata Alice, jumlah pupuk subsidi tidak dapat mencukupi kebutuhan para petani di Kabupaten Mimika.

Untuk itu ujarnya, pihaknya akan membuat terobosan untuk memenuhi kebutuhan pupuk secara mandiri, salahsatunya dengan menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik.

“Mau tidak mau kita harus menyiasati dan membuat langkah agar petani tidak bergantung pada pupuk kimia. Untuk pelatihan pembuatan pupuk organik sudah kami lakukan, pada tahun kemarin sudah dilakukan pelatihandi enam distrik,” katanya.

“Jadi masyarakat dilatih bagaimana untuk mengenal sumber pupuk dari alam atau Bio Saka untuk membantu petani. Karena kelangkaan pupuk ini terjadi bukan hanya di Papua. Semua seluruh Indonesia,” terangnya. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *