BERITA UTAMAPAPUA

Setelah Tembak Dandim Letkol JV. Tethool, Brigjen Elkius Kobak Incar Kepala Kapolres dan Komandan Brimob di Yahukimo

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
49
×

Setelah Tembak Dandim Letkol JV. Tethool, Brigjen Elkius Kobak Incar Kepala Kapolres dan Komandan Brimob di Yahukimo

Share this article
IMG 20230311 WA0008
Panglima KODAP XVI Yahukimo, Brigjen Elkius Kobak didampingi pasukan TPNPB OPM saat membacakan ancamannya.Foto: Screenshot

ads

Timika, fajarpapua.com- Setelah berhasil menewaskan satu orang prajurit TNI serta melukai lima orang lainnya termasuk Dandim 1715/Yahukimo, Letkol (Inf) JV. Tethool, Panglima KODAP XVI kembali menebarkan ancaman.

Tidak main-main, Brigjen Elkius Kobak yang secara terbuka mengaku sebagai pihak yang bertanggungjawab atas dua penyerangan di Samboga Kali Klop yang mengakibatkan satu anggota Brimob tewas dan penyerangan rombongan Dandim Yahukimo di Jalan Paradiso, Dekai pada 1 Maret 2023 itu kini mengincar Kapolres dan Komandan Brimob di Yahukimo.

Ancaman ini disampaikan oleh Panglima KODAP XVI, Brigjen Elkius Kobak melalui video yang disebar oleh akun @JackVarhoo yang diduga sebagai salahsatu anggota TPNPB OPM yang bertugas menyebarkan propaganda di media sosial.

Dalam narasi serta keterangan video tersebut, pihak TPNPB OPM juga mengungkapkan penyerangan terhadap rombongan Dandim Yahukimo dilakukan oleh Komandan Operasi Batalyon Yamue, Kopi Tua Heluka.

Sementara penembakan pada 2 Maret 2023 yang diklaim melukai dua anggota Brimob di Kali Bonto dilakukan Komandan Operasi Batalyon HSSBI,Wine Kobak dan Tiruan Bonny Sobolim.

“Penyerangan ini atas intruksi saya, Brigjen Elkius Kobak. Perang yang dilakukan menuntut Kemerdekaan Republik West Papua yang dimanipulasi oleh Kolonial Indonesia, Belanda, Amerika dan PBB melalui PEPERA Tahun 1969 melalui New York Agreement,” ujar Brigjen Elkius Kobak.

“Dandim Yahukimo saya sudah tembak, besok target Kapolres Yahukimo serta Kepala (Komandan) Brimob, saya akan tembak karena mereka otak penyerangan di Yahukimo sebagai kriminal,” tegasnya.

Dalam video tersebut Brigjen Elkius Kobak meminta dukungan semua pihak atas perjuangannya meraih kemerdekaan Papua.

“Allah, Alam, Nenek Moyang, Rakyat , seluruh Tokoh Gereja, Tokoh Pemuda, Kepala-Kepala Suku wilayah Yahukimo dukung saya untuk perang bukan saya sendiri,” harapnya.

Dalam videonya Brigjen Elkius Kobak juga meminta TNI-Polri dan ,masyarakat sipil Non Papua untuk meninggalkan Yahukimo agar tidak menjadi korban.

Brigjen Elkius Kobak juga mengecam prajurit TNI-Polri yang berasal dari Orang Asli Papua yang menjadi pemilik serta ahli waris Tanah Papua tetapi menjadi korban sia-sia demi kepentingan Indonesia.

Menurutnya prajurit TNI-Polri yang berasal dari Orang Asli Papua akan lebih bagus mengambil barisan mendukung TPNPB-OPM untuk membebaskan Rakyat Papua dari Penindasan Kolonial Indonesia.

“Khusus (prajurit) TNI/Polri Orang Asli Papua di Wilayah Yahukimo saya sudah data semua melalui Papua Intelijen Service,” pungkasnya.

Sementara Komandan Operasi Komando Daerah Perang XVI Yahukimo Mayjen Erick Bahabol meminta Indonesia melalui TNI-Polri menghentikan penyisiran pemukiman warga serta merampas harta benda masyarakat sipil.

“Penyerangan itu murni dilakukan oleh Kopi Tua Heluka atas intruksi Panglima Brigjen Elkius Kobak dan saya Mayjen Erick Bahabol,” tegasnya.

Ditegaskan jika masih ada perampasan harta benda masyarakat sipil, maka TNI-Polri akan berhadapan dengan TPNPB-OPM .

“Bupati Kabupaten Yahukimo, Didimus Yahuli dan Wakil Bupati Esau Miram stop membayar kepala TNI/Polri denga uang Rakyat Yahukimo. Jika ada kedapatan, kami akan ditindak tegas,” kata Erick Bahabol. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *