Timika, fajarpapua.com- Warga disejumlah wilayah di Kabupaten Mimika pada Jumat (24/3) malam tadi mendadak heboh.
Kehebohan warga dipicu oleh munculnya fenomena alam yang jarang terjadi dimana bintang berada disebelah bulan sabit, pada malam kedua Bulan Suci Ramadan ini.
Dari pengamatan fajarpapua.com, fenomena unik tersebut diperkirakan mulai terlihat usai Sholat Magrib atau sekitar pukul 19.00 WIT.
Bahkan hingga tengah malam, fenomena tersebut masih terus berlangsung dan uniknya bisa disaksikan oleh mata telanjang atau tanpa perlu bantuan teropong.
Fenomena ini bahkan dibagikan oleh warga disejumlah WhatsApp Group dan tidak sedikit dari mereka banyak mengkait-kaitkan dengan hal-hal gaib.
“Allah Hu akbar …. fenomena malam ke 3 Romadhon 24-03-2023 .. Bulan Bintang yg muncul bersamaan semoga membawa berkah untuk semuanya… Aamin,” tulis Suwono, warga Kampung Mware, Distrik Mimika Timur dalam salahsatu WhatsApp Group.
“Senja,Bulan dan bintang,” tulis akun Facebook @miskanmenotimika yang mengabadikan fenomena alam yang sangat indahitu dengan kamera miliknya.
“Sangat jelass tadi waktu magrib..
ada yg perhatikan tidak bulan dan bintang tadi. MasyaAllah cantikx,” tulus akun Facebook @anaana mengomentari fenomena alam tersebut.
“Cantikkk…pas buka puasa kak hj dia muncul..cahaya langitnya merah merona,” ujar akun @hikmahtahirhasen.
Ini Penjelasan BMKG
Berdasarkan penjelasan dari BMKG, fenomena ini terjadi lantaran ada peristiwa konjungsi antara bumi, matahari, dan planet.
“Malam 24 Maret 2023 terjadi sebuah fenomena langit yaitu terjadinya konjungsi antara venus dan bulan sabit,” ungkap Analis Gempa bBumi BBMKG Wilayah I Medan, Hanif Zarkasi seperti diungkapkan kesejumlah media.
Adapun fenomena konjungsi merupakan fenomena yang terjadi saat bumi, matahari, dan planet berada dalam satu garis lurus, sejajar, atau terlihat berdekatan saat diamati di permukaan Bumi.
Hanif menyebutkan fenomena ini dapat terjadi beberapa kali dalam setahun. Hal ini tak menyebabkan efek terhadap peristiwa yang berbahaya.
“Fenomena berupa konjungsi benda langit ini bisa terjadi beberapa kali dalam setahun dan tidak berefek apapun terhadap Bumi, seperti potensi bahaya tsunami atau gempa bumi. Selain itu, juga tidak akan menyebabkan fenomena astronomis lainnya,” tutupnya. (mas)