BERITA UTAMAPAPUA

TPNPB Klaim Sudah Bunuh 9 Prajurit TNI di Yal Nduga, Rebut 9 Pucuk Senjata, Sebby : Roh Nenek Moyang Ada di Pihak Kami

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
9
×

TPNPB Klaim Sudah Bunuh 9 Prajurit TNI di Yal Nduga, Rebut 9 Pucuk Senjata, Sebby : Roh Nenek Moyang Ada di Pihak Kami

Share this article
IMG 20230416 WA0024
Lokasi kontak tembak pasukan TNI dan KKB

Timika, fajarpapua.com – Jubir Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TNPB) Sebby Sambom mengklaim sesuai laporan lapangan yang diterimanya Minggu (16/4) pagi, sudah 9 prajurit TNI yang dibunuh di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Papua.

Dalam voice rilis yang diterima redaksi fajarpapua.com, Minggu (16/4) Sebby mengemukakan, selain membunuh 9 prajurit TNI, pasukan TPNPB juga merebut 9 pucuk senjata.

ads

“Soal berita enam anggota yang ditembak di Distrik Yal Ndugama oleh TPNPB itu tidak benar, yang benarnya sudah sembilan anggota TNI yang tewas,” kata Sebby.

Dikemukakan panglima Kodap III Ndugama, Egianus Kogoya sudah mewanti-wanti agar proses pembebasan pilot Susi Air dilakukan melalui dialog damai, namun diabaikan pemerintah Indonesia.

Menurutnya, pembantaian terhadap prajurit TNI merupakan pembalasan terhadap aksi penyerangan 23 Maret 2023 yang menewaskan warga sipil.

“Indonesia biar terlatih tidak punya dasar hukum lawan KKB. Roh nenek moyang dan roh Tuhan ada di pihak kami. Dalam hukum perang internasional kami membela diri karena Indonesia datang serang,” paparnya.

Sebby mengingatkan presiden RI agar mengingat nasib pasukan yang dikirim ke Papua. “Kalian datang supaya anak kalian mau jadi yatim di Jawa sana,” ujarnya.

Sebby mengklaim pada Minggu pagi pasukan Indonesia menyerang Distrik Yal menggunakan helikopter tempur.

Sebelumnya, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H. membenarkan adanya prajurit TNI yang gugur dan hilang dalam kontak tembak dengan KKB di Distrik Mugi-Mam Kabupaten Nduga, Sabtu (15/4) sore.

Dikonfirmasi fajarpapua.com, Minggu 16/4) pagi, Kapendam menyatakan komunikasi ke lokasi kejadian belum bisa dilakukan lantaran terhambat cuaca.

‘Sampai saat ini masih dilaksanakan pemantauan, namun karena cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut. Demikian pula upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan,” ungkapnya.

Terhadap tragedi yang menimpa aparat keamanan tersebut, Kapendam mengajak semua pihak untuk tetap berdoa agar Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas.

Berdasar laporan internal yang ditujukan kepada Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1 Kostrad, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmum, yang dilanjutkan kepada Kasdivif 1 Kostrad, Irdivif 1 Kostrad dan Asintel dan Asops Kasdivif 1 Kostrad yang diperoleh fajarpapua.com menyebutkan Tim Gabungan Satgas Yonif R 321/GT dan Kopassus, diserang pada Sabtu, tanggal 15 April 2023, pukul 16.30 WIT.

Penyerangan terhadap Tim Badak 1, Badak 3, Candraca 2, dan Candraca 11 terjadi di Pos Mugi saat dilakukan pembersihan daerah di Wilayah Mugi-Mam Kompleks.

Akibat serangan terhadap tim gabungan yang terdiri dari 20 orang Yonif Raider 321/GT dan 16 orang anggota Kopassus dilaporkan hilang, dimana 9 orang diduga tertangkap KSTP, 6 orang Meninggal Dunia dan 21 orang belum diketahui nasibnya.

Selain itu juga diketahui hingga kini belum diketahui secara pasti jumlah kerugian material mengingat Tim Gabungan terpencar untuk menyelamatkan diri menuju ketinggian Cakra 1.

“Jumlah kerugian belum dipastikan dikarenakan komunikasi dengan Tim depan masih terputus,” demikian bunyi laporan tersebut.

Dijelaskan juga, Informasi mengenai 9 orang personil TNI yang ditawan oleh KSTP didapatkan dari HT Channel KSTP di Pos Mugi.

Dimana dalam komunikasi HT terdengar pernyataan “Ini 9 orang teman mu mau diambil atau tidak?”.

Dilaporkan juga, proses evakuasi saat ini belum dapat dilakukan dikarenakan cuaca hujan dan kabut. (ana/mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *