Timika, fajarpapua.com – Siap mengikuti Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) ke-VII tahun 2023 di Bandung pada 2-9 Juli 2023, Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Kabupaten Mimika harus kompak, menjaga nama baik, dan jangan lupa cek kesehatan.
Hal tersebut disampaikan kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mimika, Yopi Toisuta dalam pengarahannya bersama pengurus Kormi Papua Tengah di Sekretariat Kormi Mimika, Venue Biliar, Rabu (28/6).
Menurut Yopi, kompak adalah kata yang enteng diucapkan tapi pelaksanaannya berat. “Jangan sudah tiba di Bandung masing-masing jalan sendiri, tidak mau dengar pengurus. Yang berangkat ini satu tim, jadi anggota tim harus dengar arahan dan perintah pengurus. Anggota tim dengar dan ikut pengurus, tidak boleh ambil inisiatif sendiri. Begitu pula saat mau bertanding harus dengar arahan, petunjuk dari ofisial masing-masing Inorga. Ini penting supaya kita tahu kita sehat atau tidak. Pemeriksaan kesehatan untuk tahu kita ada malaria atau tidak. Ingat ini jalan jauh habis turun pesawat harus naik bus atau kereta api lagi. Karena itu kita perlu antsipasi dari Timika dan tim kesehatan, perlu persiapan obat, jika mau pergi harus lapor pengurus,” tuturnya.
Soal kegiatan ini, sebut Yopi, dirinya sudah melapor ke pejabat Bupati Mimika dan direspon positif.
“Beliau sempat tanya soal anggaran. Saya katakan anggaran ada dan hasil pertemuan hari ini akan saya lapor ke beliau,” terang Yopi.
Mengenai kegiatan setelah Fornas, Yopi berjanji akan berdiskusi dengan pengurus Kormi.
“Kormi itu satu level dengan KONI jadi Kormi sebagai olahraga masyarakat harus tunjukan prestasi diajang fornas maupun forda nantinya. Soal anggaran saya akan kawal saat pembahasan di tingkat eksekutif maupun di DPRD,” ungkapnya.
Sementara Wakil Ketua I Kormi Provinsi Papua, John Lemauk menyampaikan terima kasih karena Kadis Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mimika, mewakili Pemkab Mimika memberikan arahan kepada tim fornas Bandung yang akan berangkat 1 Juli mendatang.
Kepada Pak Kadis, kata John dalam fornas kali ini tim Provinsi Papua Tengah mengikuti 6 Inorga yang akan bertanding. “Memang awalnya disepakati 9 tapi persoalan biaya maka pengurus Kormi kurangi hanya 6 Inorga yang ikut,” ungkapnya.
Ajang Fornas Bandung ini, terang dia, jadi barometer buat Kormi Mimika dan Kormi Papua Tengah dalam mempersiapkan latihan bagi penggiat jauh-jauh hari. Begitu juga dia meminta kepada kadis untuk mensuport kegiatan Kormi diwaktu yang akan datang baik itu car free day, formami, maupun forda.
“Pak Kadis kami sadari pasti ada Inorga yang kecewa, tapi mau bagaimana lagi kita keterbatasan dana sehingga kami putuskan dari Mimika hanya 50 orang yang berangkat dari total yang direncanakan 140 orang,” kata John.
Sementara Sekum Kormi Provinsi Papua Tengah, Habel Taime melaporkan hasil perkembangan terakhir berapa Inorga yang ikut dalam formas. Memang awal Kormi sepakati 9, namun karena dana tidak cukup maka ada Inorga yang harus batal jika sesuai dengan RKA. Dalam RKA yang disetujui pemerintah hanya 50 orang.
“Sedangkan tim fornas awalnya 140 orang dengan 9 Inorga dan hingga H minus 4 belum ada respon maka dalam pertemuan terakhir Selasa kemarin diputuskan hanya 6 Inorga,” ungkapnya.
Sementara sejak Mei, Kormi telah memasukan proposal ke sejumlah perusahaan namun sampai saat ini belum ada jawaban. Format remcana keberangkatan ini ada plan A, plan B dan plan C.
“Plan A sesuai RKA dari pemerintah, dan plan B jika ada jawaban dari perusahaan-perusahaan ini semua berangkat,” ujarnya.(ron)