Timika, fajarpapua.com – Sebanyak 69 bangunan terbakar dan 5 aparat mengalami luka akibat terkena anak panah dalam kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Kamis (13/7) hingga Jumat (14/7).
Para korban yaitu 4 dari kepolisian dimana 2 terluka akibat terkena panah dan 2 terluka akibat terkena kampak, selanjutnya 1 Anggota TNI terluka.
Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Ramdhani dalam siaran persnya Sabtu (15/7) mengatakan, setelah kejadian pada hari Kamis bisa diredam, pada hari Jumat kembali terjadi penyerangan dari masyarakat pribumi terhadap personil POLRI-TNI yang akan melaksanakan pengamanan Bandara Moanemani yang dipimpin Kabag Ops Polres Dogiyai AKP. Dr. Wahda J. Saleh. SHi, M. Hum dalam rangka evakuasi korban luka panah.
Personil yang dirujuk ke RSUD Nabire yaitu Bripda Eliezer mengalami luka pada lengan kiri dan sampai saat ini anak panah masih tertancap pada tangan korban, Serka Stewart Tapilatu mengalami luka pada lengan kanan dan anak panah masih menempel pada lengannya.
“Pada pukul 09.15 WIT personil yang akan menduduki titik-titik Bandara Moanemani untuk melakukan pengamanan, tiba-tiba dihujani anak panah yang dilakukan oleh warga pribumi dari arah Kampung Ekimanida,” kata Faizal.
Menurut Faizal, helikopter tiba di Bandara Moanemani dan langsung melaksanakan evakuasi korban. Namun pada saat proses evakuasi, anggota kembali dihujani anak panah serta massa melakukan pembakaran terhadap rumah warga atasnama Balibi.
“Heli berhasil take off bersama korban yang dievakuasi ke Nabire,” ujarnya.
Selain 69 bangunan yang terbakar dan 5 personil aparat keamanan mengalami luka-luka, juga seorang sopir truk mengalami luka terkena kampak, 2 orang masyarakat nusantara mengalami kerugian berupa uang Rp 700 ribu dan 1 buah HP Samsung Galaxy S8 yang dirampas pelaku menggunakan ancaman sajam.(ron)