Timika, fajarpapua.com – Pendaftaran Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua tahun 2023 yang sempat menuai polemik akhirnya dijawab pihak Dinas Pendidikan Mimika.
Kadis Pendidikan, Willem Naa, SPd, MM kepada fajarpapua.com, Sabtu (22/7) mengemukakan program ADik merupakan program pusat yang dilaksanakan oleh seluruh kabupaten/kota se-Indonesia.
“Jadi pertama perlu semua ketahui bahwa ini program pusat, bukan program kita di daerah, itu hal pertama mesti dipahami dulu,” ujar Willem.
Khusus Papua, kata dia, persyaratan teknis pelaksanaan program ini diatur Dinas Pendidikan Provinsi Papua.
Lalu apa kewenangan Kabupaten Mimika? Menurut Willem, pihaknya hanya membantu mengupload bagi calon yang tidak mempunyai fasilitas handpone.
“Kebanyakan peserta mereka upload sendiri lewat link yang sudah diumumkan, bukan Dinas Pendidikan Mimika yang tentukan. Kami hanya membantu upload untuk peserta Amungme Kamoro dan Papua lainnya yang tidak punya fasilitas HP,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk penentuan kelulusan murni ditentukan Dirjen Dikti, bukan Dinas Pendidikan Mimika.
“Karena ini rekruitmen terbuka jadi peserta siapa saja bisa masuk. Makanya jangan heran kalau peserta dari Biak, Sorong, Merauke, Jayapura dan dari daerah lain masuk lewat Mimika, karena aksesnya terbuka. Begitu juga ada peserta dari Mimika yang masuk lewat wilayah lain, mungkin saat pendaftaran mereka lihat peluang masih terbuka,” bebernya.
Sehingga Willem membantah tudingan nepotisme dalam perekrutan peserta beasiswa ADik Papua. “Tidak ada itu, tuduhan salah alamat, karena kami tidak punya kewenangan apa-apa. Kuota juga tidak terbatas jadi yang mau silahkan ikut seleksi,” ujarnya.(red)