BERITA UTAMAPAPUA

Tidak Diakui Masyarakat, Lima KKB yang Tewas Ditembak Marinir Ternyata Anak Buah Kelompok Yotam Bugiangge

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
24
×

Tidak Diakui Masyarakat, Lima KKB yang Tewas Ditembak Marinir Ternyata Anak Buah Kelompok Yotam Bugiangge

Share this article
IMG 20230916 WA0055
Tampak kontak tembak dengan aparat keamanan.

ads

Timika, fajarpapua.com – Lima anggota KKB Papua yang tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Batalyon Marinir 7 di wilayah Yahukimo, telah dimakamkan Sabtu (16/9).

KKB yang tewas tersebut merupakan anggota kelompok Yotam Bugiangge, disertir TNI yang membelot menjadi KKB di wilayah Nduga. Lima KKB tewas saat kontak tembak dengan aparat TNI yang sedang melaksanakan patroli lingkungan pos di Yahukimo, Kamis (14/9).

Dilaporkan, para korban bukan masyarakat sipil Yahukimo, termasuk beberapa yang langsung mendatangi RSUD Dekai untuk memastikan siapa mereka.

Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi GN.Suriastawa, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan kelima jenazah tersebut bukan masyarakat sipil Yahukimo, melainkan anggota KKB kelompok Yotam Bugiangge, Batalyon Wesem Kowip III Kodam III Ndugama.

“Data-data sudah dicocokkan dengan data KKB yang dimiliki semua aparat keamanan gabungan, dan sudah sesuai bahwa mereka anggota KST Papua,” ujarnya.

Adapun kejadian kontak tembak berawal pada hari Rabu, 13 September 2023 pukul 12.10 WIT. Berdasakan hasil pengamatan pos tentang adanya pergerakan beberapa orang diantaranya bersenjata laras panjang melintas di Sungai Braza, dan sebagian lagi keluar masuk gubuk di pinggiran sungai tersebut.

Selanjutnya pukul 13.15 WIT aparat gabungan melanjutkan pengintaian lebih detail dan diputuskan untuk melaksanakan patroli. Di tengah patroli, aparat ternyata bertemu dengan KKB di sungai Braza.

Tanggal 14 September 2023 tepat pukul 09.05 WIT, KKB yang pertama kali melepaskan tembakan senjata api laras panjang dari dua sudut arah berbeda kearah tim gabungan. Saat itu pula ada beberapa KKB bermunculan dari gubuk, juga melepas tembakan ke arah aparat.

Saat itu juga Dansatgas Gabungan memerintahkan untuk membalas tembakan. Dalam baku tembak, awalnya terlihat 4 orang KKB meninggal di tempat. Sementara yang lainya berhamburan menyelamatkan diri masing-masing sambil membawa kabur senjata dari mereka yang sudah tewas.

Menjelang beberapa saat, kontak tembak berhenti, sehingga aparat melanjutkan penyisiran, dimana terdapat 1 orang KKB lagi yang ditemukan tewas.

“Karena tidak ada masyarakat Yahukimo yang mengaku sebagai keluarganya, maka Kodim, Polres bersama Pemda dan masyarakat setempat melaksanakan pemakaman terhadap kelima jenazah tersebut,” pungkas Kapen.

Adapun barang bukti yang tertinggal bersama 5 orang KKB tersebut berupa 1 magazen jenis SS1, 1 magazen jenis HK-47 dengan 4 butir Amunisi di magazen SS1, 1 unit HT Merk Hitachi beserta Charge, 5 buah Unit Handphone, Kartu BPJS atas nama Marnus Elopere dan Kartu keluarga sejahtera atas nama Yoel Giban, beberapa aksesoris lambang bintang kejora seperti Tas Noken dan gelang, Pisau/Parang, Lampu center dan baterai A2 cadangan.

Pimpinan TNI telah melakukan penekanan bahwa operasi TNI hanya diperuntukkan untuk sasaran terpilih, yaitu KKB bersenjata. Sementara masyarakat Papua harus tetap dilindungi dan dijaga hak hak kehormatannya. Peristiwa tewasnya kima KKB ini sangat disayangkan.

Namun demikian penegakan hukum harus terus berjalan karena tingkat kriminalitas di wilayah Papua pegunungan sudah sangat tinggi. Penegakan hukum terhadap lima KKB diharapkan menjadi peringatan kepada KKB lain agar meletakkan senjata, bertobat, serta kembali ke masyarakat untuk membangun negeri.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *