BERITA UTAMAPAPUA

5 Orang Tewas Ditembak, Panglima Kodap XVI Ancam Bupati Yahukimo, Tuduh TNI-Polri Gunakan Bom

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
20
×

5 Orang Tewas Ditembak, Panglima Kodap XVI Ancam Bupati Yahukimo, Tuduh TNI-Polri Gunakan Bom

Share this article
IMG 20230916 WA0059
Salah seorang dari lima orang yang tewas ditembak marinir terlibat menenteng senjata.

Timika, fajarpapua.com – Panglima Kodap XVI TPNPB wilayah Yahukimo, Elkius Kobak, mengecam keras aksi penembakan terhadap lima orang yang diklaimnya bukan anggota KKB oleh prajurit marinir beberapa hari lalu. Bahkan buntut dari peristiwa itu, Bupati Didimus Yahuli dan wakil bupati Esau Miram ikut diancam kelompok sipil bersenjata tersebut.

“Bupati Yahukimo saudara Didimus Yahuli, SH, Wakil Bupati Esau Miram, SIP harus bertanggung jawab atas pembunuhan masyarakat sipil di Yahukimo karena beberapa Pos Brimob dan Pos TNI memberikan izin oleh kalian berdua sebagai kepala wilayah,” ungkap Elkius dalam rilis yang diterima fajarpapua.com, Minggu (17/9) malam.

ads

Elkius Kobak menyatakan, kelima orang yang tewas adalah masyarakat sipil atas nama
Darnius Heluka, Musa Heluka, Man Senik, Yoman Senik dan Kapai Payage. Kelima korban bukan ditembak tapi terkena ledakan bom.

“Masyarakat dari suku Ngalik dan Kesing biasa menggunakan jalan darat tersebut dari kota ke kampung atau dari kampung ke kota. Dua hari lalu (lima korban,red.) dari kampung ke kota tujuan mau belanja bahan keperluan tapi justru TNI Marinir Angkatan Laut dibawah pimpinan Letkol. Mar Alex Sukarnain dan anak buah Pos Kotis Jalan Paradiso ibukota Kabupaten Yahukimo memasang bom di mata jalan yang biasa gunakan oleh masyarakat sehingga lima orang mati ditempat,” ujarnya.

Dikemukakan, jazad bermalam dua hari, lima mayat tersebut kemudian dibawah oleh warga dan aparat Polres Yahukimo untuk diotopsi di Rumah Sakit Umum Dekai Yahukimo. Beberapa jam kemudian dikuburkan di Kuburan Umum Kilometer 4 Yahukimo Papua, Sabtu (16/9).

Terhadap kejadian itu, selain bupati dan wakil bupati, Elkius Kobak juga memberikan warning keras kepada Dandim 1715, Kapolres Yahukimo, TNI Marinir Angkatan Laut, Komandan Damai Cartenz agar menghormati masyarakat sipil sebagaimana hukum humaniter internasional. “Tapi jika masyarakat sipil dibombardir sembarang sangat disayangkan,” katanya.

Ia menuding, demi menutup kesalahan, AKBP Heru Hidayanto, S.Sos., M.M., selaku Kapolres Yahukimo membawa sembako ke empat tempat pengungsian tapi ditolak warga dengan alasan takut diracun.

“Masyarakat sipil sedikit pun jangan disentuh, jika ada yang berani sentuh masyarakat saya itu akan menjadi catatan serius bagi saya,” tegas Elkius yang diklaim berpangkat Brigjen tersebut.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *