BERITA UTAMAMIMIKA

Polres Mimika Telusuri Penyebar Konten Video Beras Plastik, Pemilik Tempat Usaha Merasa Dirugikan, Bulog Lapor Satgas Pangan

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
49
×

Polres Mimika Telusuri Penyebar Konten Video Beras Plastik, Pemilik Tempat Usaha Merasa Dirugikan, Bulog Lapor Satgas Pangan

Share this article
dee7d8ff 3674 4f29 9556 73e2f9c805aa
Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra

Timika, fajarpapua.com – Jajaran Polres Mimika sedang menyelidiki penyebar konten video beras plastik yang beredar di Timika. Pasalnya, beredarnya video yang belum terverifikasi kebenaran itu sangat merugikan warga pemilik tempat usaha.

Sebagaimana diketahui, dalam dua hari ini warga Timika dikagetkan dengan beredarnya video seorang pria yang mengklaim nasi yang baru dimasaknya berasal dari plastik.

ads

“Tim kami dengan dinas terkait sementara lagi menelusuri sumber dan kebenaran video ini,” ungkap Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra dikonfirmasi fajarpapua.com, Minggu (15/10) pagi.

Ia menegaskan, tidak bisa segampang itu menarik kesimpulan bahwa beras yang beredar adalah beras plastik.

“Butuh kajian dan penelitian. Sebaiknya kalau ada pihak-pihak yang mengalami kejanggalan ataupun ada informasi yang dinilai tidak wajar untuk dilaporkan ke kami ataupun instansi terkait untuk ditindaklanjuti,” bebernya.

Kapolres berharap oknum warga tidak sembarangan mengupload berita atau video di media sosial tanpa konfirmasi resmi dari pihak terkait.

Sementara itu, seorang pemilik warung makan, Irfan, meminta Polres Mimika menelusuri informasi tersebut karena penyebar konten secara spesifik menyebut tempat usaha warung makan.

“Kami merasa dirugikan, karena kami beli beras yang sudah ada label BPOM dan Menkes. Beras yang kami beli yang selama ini dibeli semua warga Mimika dan Indonesia. Tolong polisi telusuri ini,” ujar Irfan.

Dalam video berdurasi 16 menit 12 detik itu, tampak seorang pria mengajak warga Timika untuk mewaspadai adanya penjualan beras plastik.

Berikut narasi yang dikutib langsung dari video tersebut.

“Selamat malam warga Kabupaten Mimika di Tanah Amungsa. Saya ingin membagikan informasi dan saya ingin diviralkan tentang beras yang kelola di pabrik, ini bukan dari sawah, tidak, ini dari terbuat dari plastik.

Maka itu saudara-saudari yang ada di Kabupaten Mimika kita lihat dan kita buktikan, sekarang lihat-lihat dia akan terlempar dan sepertinya bola pingpong, lihat-lihat beras ini saya beli pada hari Sabtu beberapa hari ini saya tidak sempat masak, beras yang saya beli ini tadi baru saya masak. Begitu anak saya mereka juga makan makanan siang untuk malamnya saya beli beras Merauke ternyata beras Merauke ini benar-benar dari sawah asli yang nasinya kita lihat, Merauke punya.

Jadi saudara-saudari, bapak-mama kakak-adik yang ada di Kabupaten Mimika maupun seluruh Papua yang sedang makan di makanan (sebut nama tempat). Bagi siapa saja sebelum makan bikin kayak seperti begini begitu dilempar atau dites di lantai karena nyawa kita ini perlu dijaga.

Maka itu saya bagikan informasi dan saya viralkan terus beras yang saya beli terbuat dari plastik alamatnya di Jalan Bougenville di pasar lama, ada satu toko yang mereka jual, ini kan beras Merauke dia lengket beras Merauke dia hancur kalau nasi yang terbuat dari plastik tetap dia terlempar.

Maka itu saudara-saudari sebelum kita masak sebelum kita makan perlu dites jadi penyampaian saya sekian dan terima kasih.”

Bulog Lapor Satgas Pangan

Sementara itu, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) meminta Satgas Pangan untuk menindaklanjuti secara hukum soal video viral yang beredar soal impor beras plastik asal China yang beracun.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas meminta aparat penegak hukum dalam Satgas Pangan untuk mempidanakan penyebar informasi bohong terkait dengan beras plastik yang viral di berbagai kanal media sosial.

Beberapa diantaranya ada yang mengatakan Bulog mengedarkan beras beracun atau beras plastik.

“Nah, ini pelanggaran hukum, kejahatan, seperti ini jangan hanya selesai minta maaf, harus ada tindak lanjut secara hukum,” kata Buwas, Jumat (13/10/2023).

Buwas memastikan, semua informasi tersebut sama sekali tidak benar apalagi sampai dikatakan beras-beras yang disalurkan mengandung zat yang tidak layak dikonsumsi masyarakat.

Hal ini dianggap Buwas menjadi tuduhan serius terhadap pemerintah yang berjuang untuk rakyat, maka siapapun yang melakukan penyebaran informasi bohong harus bertanggungjawab.

Buwas yang merupakan mantan Kabareskrim Polri itu pun menegaskan bahwa beras impor dari negara asal yang masuk ke gudang Bulog sudah melalui beberapa kali proses pemeriksaan. Sebelum dimuat ke kapal di negara asal terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh Surveyor Independent kemudian setelah sampai di Indonesia dilakukan pemeriksaan lagi oleh Badan Karantina Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, rencana impor beras 1 juta ton dari China saat ini baru di tahap penjajakan. “Karena beras dari China itu belum saya datangkan,” ujar Buwas saat meninjau proses bongkar beras impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok. Sebelumnya, informasi berupa foto dan video beras plastik dan beracun berdurasi kurang dari satu menit telah beredar luas di berbagai kanal media sosial sejak dua pekan terakhir, di antaranya ditemukan di Kabupaten Muara Enim, Kota Palembang, Sumatra Selatan dan Sumatra Utara.(ana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *