BERITA UTAMAPAPUA

Serang Rombongan Bupati dan Pangdam, OPM Klaim Tembak Mati Satu Prajurit TNI, Habisi Penjaga Kios yang Dituding Sebagai Sniper

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
1651
×

Serang Rombongan Bupati dan Pangdam, OPM Klaim Tembak Mati Satu Prajurit TNI, Habisi Penjaga Kios yang Dituding Sebagai Sniper

Share this article
IMG 20231206 WA0016
Pasukan TPNPB-OPM Wilayah Sorong Raya

Timika, fajarpapua.com – TPNPB/OPM mengklaim berhasil menembak mati anggota TNI di Sorong dan Yahukimo pada Minggu (3/12) lalu.

Juru bicara OPM, Sebby Sambom melalui siaran tertulisnya mengatakan, majemen Markas Pusat Komando Nasional, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka TPNPB-OPM) telah menerima laporan resmi dari Pasukan TPNPB Wilayah IV Sorong Raya Maybrat-Papua. Dalam laporannya mereka mengatakan pasukan TPNPB dibawah Pimpinan Wakil Komandan Operasi Mamfred Fatem dan pasukannya telah menyerang konvoi kendaraan militer dan polisi Indonesia dan berhasil menembak dua anggota TNI.

“Salah satunya tewas di tempat, dan satunya lagi mengalami luka tembak di Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur-Papua. Penembakan ini dilakukan di Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Kabupaten Maybrat-Papua,” ujarnya.

Untuk kronologis penyerangan di Sorong, Sebby mengungkapkan,
tepat pukul 11.00 Waktu Papua saat hari kejadian, OPM menyerang 2 unit mobil patroli dan 2 unit truck Dalmas milik TNI bersama rombongan pejabat Bupati, Pangdam, Dandim, Kapolres yang sedang mengantar sembako tujuan kampung Ayata Ibu Kota Distrik Aifat Timur Tengah Kabupaten Maybrat Papua Barat Daya, sekaligus menyaksikan lokasi terjadinya perang antara TNI-POLRI melawan TPNPB-OPM KODAP IV Sorong Raya pada tanggal 30 November 2023 lalu.

“Berdasarkan laporan ini maka dalam seminggu saja jumlah anggota pasukan keamanan Indonesia yang telah ditembak mati oleh Pasukan TPNPB mencapai 15 Orang. Penembakan telah dilakukan Pasukan TPNPB dari sejak tanggal 23 November 2023 sampai 3 Desember 2023. Jumlah ini belum termasuk yang mengalami luka-luka dan kami bertanggungjawab secara penuh atas tindakan penyerangan ini,” katanya.

Kemudian wilayah Pertahanan XVI Yahukimo dibawah Pimpinan Bridjen Elkius Kobak mengaku bertanggungjawab atas pembunuhan seorang Anggota TNI yang merupakan sniper terbaik di pinggir Sungai Boto yang berada di sebuah kios.

“Itu benar-benar sudah dipastikan oleh PIS TPNPB dari tahun 2012, saat pembongkaran projek jalan Trans di Sungai Seng, sniper itu kawal evakuasi setelah itu pembunuhan yang telah terjadi di Sungai Pele tahun 2016,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, karena sniper terbaik, maka negara memindahkannya ke Ndugama. Di Kabupaten Nduga dia berhasil menembak mati satu anggota TPNPB kemudian kembali bertugas di Yahukimo.

Selama ini sniper tersebut membuka kios di depan rumah. Saat suasana memperingati proklamasi kemerdekaan bangsa Papua Barat 1961/1 Desember 2023 pasukan Kompi Kinbusa Tuan Okser Baluke dan pasukannya berhasil membunuh sniper tersebut.

“Gambar tidak bisa ambil, karena bunuh ditengah-tengah warga atau kota. Panglima TPNPB Wilayah XVI Yahukimo Brigjen Elkius Kobak dan pasukannya bertanggungjawab atas pembunuhan Anggota TNI yang Menyamar sebagai penjaga kios ini,” ujarnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *