BERITA UTAMAPAPUA

Sadis! Massa Front Rakyat Peduli Hak Asasi Manusia Papua Ternyata Perkosa Dua Wanita saat Unjuk Rasa di Nabire   

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
1946
×

Sadis! Massa Front Rakyat Peduli Hak Asasi Manusia Papua Ternyata Perkosa Dua Wanita saat Unjuk Rasa di Nabire   

Share this article
IMG 20240407 WA0023
Polisi saat mengamankan massa pendemo

Nabire, fajarpapua.com- Massa Front Rakyat Peduli Hak Asasi Manusia Papua (FRPHAMP) yang menggelar aksi demonstrasi di Nabire, Jumat (5/4) dilaporkan melakukan pemeriksaan terhadap dua orang perempuan.

Korban berinisial A (24) dan RD (27) menurut informasi diperkosa oleh sedikitnya 12 orang warga yang ikut dalam demonstrasi FRPHAMP yang menuntut penegakan hukum atas tindak penganiayaan oleh prajurit TNI di Distrik Gome, Puncak Jaya.

ads
IMG 20240407 WA0024
Dua korban pemerkosaan

Terkait dugaan pemerkosa ini Kasat Reskrim Polres Nabire, AKP Bertu Hardiyka Eka Anwar mengatakan kedua korban merupakan warga sipil.

Tindak pidana pemerkosaan oleh massa yang ikut demonstrasi FRPHAMP dilaporkan terjadi pada Jumat (4/4) pukul 12.00 WIT di Jalan Jayanti Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Bertu mengungkapkan peristiwa bermula saat kedua korban sedang mengendarai sepeda motor dari arah Smoker menuju SP melalui jalan alternatif Jayanti untuk menghindari massa aksi di Jalan Utama Nabire.

Namun, tepat depan daerah Bambu Kuning Jayanti, kedua korban dihadang oleh massa yang dipukul mundur oleh pihak keamanan.

“Karena panik, kedua korban kemudian meninggalkan kendaraan, dan berlari berusaha mencari pertolongan,” katanya.

Kedua korban kemudian bertemu dengan seorang ibu yang kemudian. Menyembunyikan mereka untuk menghindari kejaran massa.

Meski sudah berusaha untuk menyelamatkan keduanya, namun massa yang mengejar kemudian mendobrak pintu rumah ibu yang menolong korban.

“Saat rumah didobrak massa, kedua korban sebenarnya langsung melarikan diri, tapi mereka ditangkap,” katanya.

Massa kemudian diketahui sempat melakukan penganiayaan kepada kedua wanita tersebut dengan cara dipukul dan ditendang.

“Keduanya lalu disekap dan diperkosa. Korban pertama diperkosa sebanyak lima kali, dan korban kedua sebanyak tujuh kali,” jelasnya.

Setelah memperkosa kedua korban, massa kemudian langsung melarikan diri serta membawa satu kendaraan roda dua dan dua handphone milik korban.

Setelah menerima informasi terkait pemerkosaan tersebut, pihak keamanan mendatangi lokasi dan mengevakuasi korban ke RSUD Nabire guna mendapatkan perawatan medis dan visum dokter.

Bertu menegaskan pihaknya akan melakukan pencarian terhadap para pelaku, sebab ini adalah tindak pidana murni di luar dari aksi unjuk rasa.

“Jadi kami tetap berkomitmen untuk memburu dan menindak tegas para pelaku,” tandasnya.(mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *