Keberatan Partai Hanura Tidak Dihiraukan, Saleh Alhamid : Pedang Keadilan MK Telah Menebas Kami dan Partai Lain

Timika, fajarpapua.com – Keberatan Partai Hanura Kabupaten Mimika yang sudah direspon Bawaslu terkait adanya penggelembungan suara partai lain pada Pileg Kabupaten ternyata tidak dihiraukan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Ketua DPC Mimika Hanura Saleh Alhamid, Rabu (29/5), mengatakan putusan MK tanpa menghiraukan keberatan yang disampaikan pihaknya sama saja pedang keadilan MK sudah menebas Partai Hanura.

“MK sama sekali tidak melihat keberatan kami yang sudah saya laporkan ke Bawaslu Mimika dan sudah ditanggapi dan memerintahkan penyelesaian cepat, harusnya MK merespon dan bertanya kepada Bawaslu tapi tidak sama sekali dan pedang keadilan MK telah menebas kami dan partai lain,” katanya.

Saleh mengungkapkan, keberatan yang disampaikan adalah adanya dugaan penggelembungan suara di Dapil III Mimika pada nomor urut 1 Partai Nasdem yang seharusnya mendapatkan suara 707 tetapi digelembungkan menjadi 2292, ada penggelembungan suara 1885.

“Kami dirugikan bukan suara kami yang dihilangkan atau dikurangi tidak, suara kami tetap 3082. Dari penggelembungan suara itulah kami dirugikan. Kami tidak tahu suara yang digelembungkan itu diambil dari mana,” katanya.

Menurut Saleh, pihaknya sudah menyampaikan keberatan sesuai dengan aturan, dan laporannya direspon oleh Bawaslu Mimika dan mengeluarkan surat yang dikirimkan kepada KPU Mimika, yang menyatakan memerintahkan KPU menyelesaikan cepat terkait laporan Partai Hanura. Surat selanjutnya menyatakan hasil penyelidikan Baawaslu ditemukan pelanggaran penggelembungan suara terhadap PPD Miru.

“Bawaslu menindaklanjuti dengan mengeluarkan dua surat resmi dengan logo garuda yang ditandatangani oleh semua komisioner. Kemudian dijawab oleh KPU meminta petunjuk kepada KPU Provinsi setelah itu dimasukkan ke MK tetapi sama sekali tidak dihiraukan dan tidak mempertimbangkan laporan tersebut hingga keluarnya putusan MK,” tuturnya.

Dengan kejadian tersebut pihaknya sangat kecewa karena pihak MK sama sekali tidak menghiraukan laporan mereka.

“Kami kecewa bukan karena saya tidak terpilih jadi anggota DPRD tetapi tidak mendapatkan keadilan. Karena apa yang disampaikan tersebut diabaikan dan sama sekali tidak dipertimbangkan,” ujarnya.(ron)